Menyingkap Sejarah dan Warisan Suku Guci di Muaro Paneh: Tambo Bayang 1915

Selasa 10-09-2024,08:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Guci adalah salah satu komunitas etnis di Minangkabau yang memiliki warisan sejarah dan budaya yang mendalam.

Nama "Guci" mungkin berasal dari kata yang berarti tembikar atau kerajinan tanah liat, menandakan keterampilan tradisional suku ini dalam membuat barang-barang dari bahan tersebut.

Ada juga kemungkinan bahwa nama ini terkait dengan perdagangan guci dari Tiongkok, menunjukkan adanya hubungan historis dengan wilayah luar.

Suku Guci termasuk dalam salah satu dari tujuh marga dalam komunitas Katumanggungan, keturunan dari Puti Indo Jalito dan Sri Maharajo Dirajo, pendiri wilayah Minangkabau.

Asal-usul mereka dari Pariangan, yang terdiri dari beberapa koto dan marga, seperti Koto, Piliang, Dalimo, Sikumbang, Sipisang, Malayu, serta Guci sendiri.

Dalam struktur sosial dan adat mereka, suku Guci dikenal memiliki berbagai gelar penghulu yang mengatur kepemimpinan dan tradisi mereka, seperti Datuk Suri Dirajo, Datuk Bandaro, dan Datuk Tan.

Suku Guci tersebar di berbagai daerah Minangkabau, termasuk Agam, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Padang Pariaman, Solok, dan Pesisir Selatan, serta memiliki komunitas di luar Minangkabau seperti Sijunjung, Sawahlunto, Dharmasraya, Siak, dan Negeri Sembilan.

Karakteristik khas suku Guci termasuk kecenderungan mereka untuk membentuk aliansi dengan suku-suku lain, baik dalam konteks politik maupun budaya.

Contohnya, di Bayang, suku Guci menjalin hubungan erat dengan suku Tanjung, sementara di Pauh, mereka berkolaborasi dengan suku Melayu.

Di Empat Koto, mereka dikenal sebagai suku Guci Piliang, menunjukkan hubungan dengan suku Piliang. Di Kuraitaji, suku Guci merupakan kelompok Piliang yang telah menetap di sana.

Suku Guci memiliki sejarah yang kaya dan jangkauan yang luas, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang patut dihormati dan dilestarikan.

Dedikasi mereka untuk berkembang dan berkontribusi pada masyarakat Minangkabau dan Indonesia menjadikan mereka bagian penting dari warisan budaya regional.

BACA JUGA:Menelusuri Warisan Budaya: Sejarah Suku Dayak dan Peradaban di Kalimantan

BACA JUGA:Bagaimana Peran Suku Mapur dalam Melindungi Alam Bangka? Cari Tahu Faktanya Disini!

BACA JUGA:Mengapa Legenda Putri Mandalika Begitu Penting bagi Suku Sasak? Simak Kisahnya Disini!

Kategori :