PAGARALAMPOS.COM- Project film 13 Bom di Jakarta sejatinya telah merampungkan tahap produksi. Sementara jadwal penayangan filmnya berlangsung pada 28 Desember 2023 yang lalu, di bioskop-bioskop kesayangan.
Untuk Anda yang penasaran bagaimana keseruan alurnya, langsung saja kita simak bocorannya dalam sinopsis berikut ini.
Sinopsis film 13 Bom di Jakarta ini akan menampilkan kisah seru sekaligus menegangkan. Pasalnya, 13 Bom di Jakarta menceritakan tentang aksi terorisme.
Genre yang fresh dan jarang dibuat membuat film Indonesia ini begitu penggemar nantikan. Para penggemar film aksi tampaknya harus bersenang hati.
BACA JUGA:Drama Korea Unconditional Desire, Aksi Balas Dendam Uhm Hyun Kyung
Bagaimana tidak, sutradara kenamaan Angga Dwimas Sasongko, baru saja merampungkan mahakarya besarnya. Lewat karya 13 Bom di Jakarta, Angga berusaha menampilkan tragedi pengeboman oleh komplotan teroris.
Usut punya usut, film yang digadang-gadang jadi project terbesar selama 2023 ini hadir berdasarkan kisah nyata. Tepatnya mengangkat tragedi yang terjadi pada tahun 2015.
Ketika terjadi pengeboman besar di salah satu mall kawasan Tangerang. Sinopsis 13 Bom di Jakarta menyoroti hingar-bingar Kota Metropolitan, yang kerap jadi sasaran masyarakat menggantungkan nasib.
Namun siapa sangka, kemewahan Jakarta berubah menjadi kelam setelah aksi teror menyerang secara brutal. Hal tersebut bermula ketika komplotan teroris melakukan serangan dengan ancaman 13 bom di beberapa titik.
Berdasarkan penelusuran BIN dan agen rahasia, ada beberapa nama yang mereka yakini memiliki pengaruh besar.
BACA JUGA:Film Korea Guimoon The Lightless Door, Pusat Pelatihan Terbengkalai
Salah satunya adalah Oscar dan William. Keduanya sama-sama berprofesi sebagai pengusaha yang bergerak dalam bidang mata uang digital. BIN dan agen rahasia awalnya optimis akan meringkus para teroris.
Namun, jalan mereka menjadi tidak mudah. Terlebih saat tim agen rahasia mencurigai ada musuh di dalam selimut.
Selain itu, petinggi kelompok teroris yakni Arok tidak berhenti menebar ancaman. Bahkan, ia nekat meledakkan bom setiap 8 jam sekali.
Tim kepolisian tahu jika satu-satunya cara untuk menghentikan aksi tersebut adalah dengan menyerahkan sejumlah uang. Tentu saja nilainya tidak sedikit.
Namun, seperti tak ada cara lain selain memilih langkah tersebut demi melindungi masyarakat. Lalu, apakah yang akan terjadi selanjutnya, Mungkinkah negara rela menelan kerugian demi melindungi Jakarta?