PAGARALAMPOS.COM- Pertanyaan kapan hamil sepertinya menjadi momok bagi sebagian besar pasangan yang telah menikah.
Terlebih ketika mereka hidup di Indonesia, dan tidak segera mendapatkan momongan setelah beberapa tahun menikah.
Tak jarang pertanyaan semacam ini menjadi sangat sensitif dan menyakitkan. Khususnya bagi pasangan yang sudah berusaha keras, tapi Tuhan belum juga memberikan kepercayaan.
MD Pictures berusaha mengangkat isu tersebut dalam sebuah tontonan. Sinopsis film Kapan Hamil akan menghadirkan kisah seru sekaligus mengharukan.
BACA JUGA:Drama Korea Goryeo Khitan War, Peperangan Besar Antar Dua Kerajaan
Kapan Hamil menceritakan tekanan batin pasangan suami istri yang sulit mendapat keturunan. Adanya alur pelik yang banyak orang alami di kehidupan nyata, membuat film Indonesia ini begitu dinantikan.
Kapan Hamil sejatinya merupakan project baru dari MD Pictures. Project tersebut kabarnya telah memasuki masa akhir produksi. Sementara jadwal penayangannya nanti akan berlangsung sekitar bulan Desember 2023.
Mengingat jadwal tayangnya masih cukup lama, tentu sudah banyak penggemar yang penasaran bagaimana keseruan ‘Kapan Hamil’.
Nah, jika kalian merasakan hal serupa, tidak perlu merasa cemas. Mari kita ulas tuntas bocoran sinopsis lengkap dengan fakta menarik film ini.
BACA JUGA:Sinopsis Drakor A Bloody Lucky Day, Sopir Taksi dan Pembunuh Berantai
Sinopsis Kapan Hamil
Melalui film ‘Kapan Hamil’ pihaknya akan menampilkan konflik mengharukan dalam sebuah drama keluarga.
Sinopsis Kapan Hamil sendiri menyoroti kehidupan dua pasangan suami istri. Mereka adalah Alan dan Nadya serta Athar dan Karin.
Tepat setelah memasuki usia pernikahan ketiga, kedua pasangan harmonis tersebut belum juga mendapatkan keturunan. Padahal, segala upaya untuk memperjuangkan ‘garis dua’ sudah mereka lakukan dengan keras.
Konflik cerita mulai memanas saat Alan memeriksakan kondisi ke dokter. Saat itu, staf yang memeriksa kondisi Alan menyatakan bahwa pria itu mandul. Sontak saja hasil tes tersebut membuat Alan semakin resah.
Ia menyadari jika kehidupannya sebelum menikah sangat bebas. Namun tetap saja, kondisinya sekarang sangat sulit untuk ia terima. Gengsinya terlalu tinggi jika pihak keluarga menyerangnya akibat kesalahan sendiri.