PAGARALAMPOS.COM - Bitcoin (BTC), yang dikenal sebagai mata uang kripto paling dominan di dunia, kembali menghadapi tantangan besar dalam usahanya untuk mencapai harga tertinggi baru.
Berdasarkan laporan terbaru dari IntoTheBlock, hampir 7 juta alamat telah membeli BTC dalam rentang harga antara US$61.700 hingga US$70.500.
Rentang harga ini kini menjadi penghalang utama bagi Bitcoin untuk menembus harga tertinggi baru.
Resistensi yang Kuat Membatasi Pertumbuhan
IntoTheBlock menyoroti bahwa banyak trader yang membeli Bitcoin pada rentang harga tinggi ini saat ini menghadapi posisi merugi.
BACA JUGA:Pasar Bitcoin Memasuki Fase Bear, Peluang Akumulasi atau Tanda Koreksi Lebih Dalam?
Tekanan jual yang konsisten terjadi setiap kali harga Bitcoin mendekati level ini, dengan para trader cenderung menjual aset mereka untuk mencapai titik impas.
Situasi ini menciptakan resistensi yang kuat di pasar, menghambat pertumbuhan harga BTC yang lebih lanjut.
Dalam kondisi seperti ini, Bitcoin membutuhkan momentum signifikan untuk bisa menembus dan melampaui tren resistensi yang ada.
Tanpa dorongan besar yang dapat mendorong harga lebih tinggi, kemungkinan besar Bitcoin akan terus tertahan di bawah kisaran harga yang dimaksud.
BACA JUGA:Mengapa Bitcoin Mungkin Mengalami Turbulensi dan Kesempatan Akumulasi September 2024
Pola Konsolidasi Mirip dengan 2016-2017
Di sisi lain, pandangan yang lebih optimis datang dari analis kripto terkenal di Twitter, CryptosRus.
Dalam sebuah tweet terbaru, CryptosRus membandingkan pola konsolidasi saat ini Bitcoin dengan periode yang terjadi pada tahun 2016-2017.
Pada periode tersebut, setelah mengalami konsolidasi yang serupa, harga Bitcoin melonjak dari sekitar US$1.000 menjadi US$20.000, mencatat peningkatan hingga 20 kali lipat.