Candi Ngawen memiliki peran penting dalam kehidupan keagamaan umat Buddha sebagai tempat sembahyang.
Namun, candi ini juga berfungsi sebagai destinasi kebudayaan dan pariwisata, mendukung status Desa Ngawen sebagai desa wisata.
Menariknya, meskipun dikenal sebagai Candi Buddha, arsitektur Candi Ngawen juga mencerminkan pengaruh Hindu.
Orientasinya yang menghadap ke arah Timur merupakan ciri khas candi Hindu, menunjukkan akulturasi dua agama yang menambah keunikan dan kompleksitas nilai sejarah Candi Ngawen.
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Akses dan Pemeliharaan
Saat ini, akses ke Candi Ngawen tidak dikenakan biaya tiket masuk, sesuai arahan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah yang melarang pengenaan retribusi.
Setiap hari, perawatan rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan candi dan kenyamanan pengunjung.
Meskipun demikian, Candi Ngawen belum sepenuhnya dikenal luas di masyarakat.
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
Untuk meningkatkan popularitasnya, diperlukan rangkaian kegiatan dan upaya promosi yang lebih intensif agar Candi Ngawen dapat lebih dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Upaya Pelestarian dan Pengembangan
Pelestarian Candi Ngawen sebagai bagian dari warisan sejarah yang berharga memerlukan perhatian dan upaya yang berkelanjutan.
Pemugaran yang direncanakan untuk Candi III dan V menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa warisan ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat lokal dalam menjaga kebersihan serta keamanan candi sangat dibutuhkan.