Jika banyak wick pendek terlihat, ini bisa berarti bahwa pasar sedang dalam fase akumulasi, dan harga cenderung stabil di atas wick panjang sebelumnya.
CrypNuevo mengungkapkan preferensinya terhadap skenario ini:
BACA JUGA:Bitcoin Menurun, Namun Ini Alasan Kenapa Para Investor Besar Justru Membeli
"Saya lebih cenderung pada skenario kedua. Rencananya saya akan membuka posisi beli (long) di harga US$ 56.600, yang merupakan area dengan likuiditas tinggi," ungkap CrypNuevo.
Ia percaya bahwa dengan stabilitas harga di area tersebut, ada potensi keuntungan yang lebih baik jika harga bergerak naik.
Indikator Teknikal Lain
Selain memantau candlestick wicks, CrypNuevo juga menyoroti pentingnya rata-rata pergerakan eksponensial 50-jam (1H 50-EMA) sebagai indikator tambahan.
Rata-rata pergerakan eksponensial ini membantu menentukan arah tren jangka pendek dan memberikan sinyal kapan saat yang tepat untuk menambah posisi beli.
"Jika Bitcoin melakukan retest level ini, saya berencana menambah posisi beli dengan harapan harga akan naik lebih tinggi lagi," kata CrypNuevo.
Indikator ini memberikan sinyal tambahan yang bisa memperkuat keputusan perdagangan, terutama ketika harga mendekati level penting seperti US$ 56.600.
Prediksi dan Rekomendasi
Berdasarkan analisisnya, CrypNuevo memprediksi bahwa jika harga Bitcoin mencapai US$ 61.300, ini bisa menjadi saat yang baik untuk menjual dan mengambil keuntungan.
Level ini dipilih karena adanya aktivitas perdagangan yang signifikan, yang menunjukkan kemungkinan harga akan mencapai titik tersebut.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Anjlok di Bawah US$60.000, Apa yang Terjadi?
Di sisi lain, CrypNuevo juga menyarankan agar para trader tetap waspada terhadap kemungkinan harga turun kembali ke level US$ 51.500 setelah terjadi pergerakan likuiditas besar.