PAGARALAMPOS.COM - Rujm el Hiri, juga dikenal sebagai Rogem Hiri atau Gilgal Rephaim, merupakan situs megalitik kuno yang terletak sekitar 16 kilometer di timur Laut Galilea, di Dataran Tinggi Golan, Israel.
Situs ini termasuk salah satu peninggalan arkeologi yang paling penuh teka-teki di Timur Tengah.
Rujm el Hiri memiliki struktur berbentuk lingkaran yang mirip dengan Stonehenge di Inggris, dengan sebuah piramida batu kasar di tengahnya.
Situs ini diperkirakan berusia sekitar 5.000 tahun dan dikelilingi oleh dinding batu yang sebagian besar telah mengalami kerusakan, membentuk pola seperti labirin.
Lingkaran terluar situs ini memiliki dimensi 145 meter di arah barat dan timur serta 155 meter di arah utara dan selatan.
Piramida di tengahnya terdiri dari tumpukan batu yang mencapai ketinggian sekitar lima meter dan memiliki ruang yang dapat diakses di dalamnya. Sisa-sisa batu di sekelilingnya menunjukkan bahwa struktur ini mungkin awalnya berbentuk kerucut bertingkat.
Berbagai teori mengenai fungsi situs ini ada, termasuk kemungkinan sebagai kalender matahari atau tempat upacara keagamaan.
Namun, bukti yang ada masih terbatas.
Penelitian menunjukkan bahwa Rujm el Hiri dibangun secara bertahap, dimulai pada awal Zaman Perunggu dan terus berkembang hingga akhir Zaman Perunggu.
Penanggalan artefak mengindikasikan bahwa situs ini mengalami penyempitan antara 5.500 dan 5.000 tahun yang lalu.
Studi lebih lanjut mengungkap bahwa situs ini terletak di area gunung berapi aktif, dan kemungkinan telah tertutup oleh letusan vulkanik sebelumnya.
Teori yang diajukan oleh Anthony Aveni dan Yonathan Mizrachi pada tahun 1998 mengusulkan bahwa Rujm el Hiri mungkin berfungsi sebagai observatorium astronomi.
Mereka mencatat bahwa situs ini mungkin dirancang untuk mengamati gerak matahari, dengan sinar matahari yang masuk melalui pintu saat titik balik matahari musim panas dan adanya tanda-tanda lain pada dinding yang menunjukkan ekuinoks musim semi dan gugur.
Meski telah dilakukan penggalian, belum ditemukan artefak di dalam piramida, yang menunjukkan kemungkinan ruangan tersebut pernah digunakan untuk penyimpanan atau tempat tinggal.
Aveni dan Mizrachi juga berpendapat bahwa situs ini mungkin terkait dengan pengamatan bintang pada 3.000 SM dan penting untuk penanggalan bagi masyarakat nomaden di sekitarnya.