Nasib Kopi Indonesia, Produksi Turun Disaat Harga Melambung

Senin 26-08-2024,03:16 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

BACA JUGA:Harga Merosot, Petani Tunda Menjual Kopi

Survei Snapchart pada September 2023 juga menunjukkan tingginya konsumsi kopi masyarakat Indonesia. 


Foto : Grafik produksi Kopi--pagaralampos.com

Survei yang melibatkan 4.538 responden menunjukkan 79% masyarakat Indonesia minum kopi setidaknya sekali dalam sehari, terutama di pagi hari,

Mayoritas responden mengaku bahwa mereka biasanya menghabiskan uang mereka untuk membeli kopi dengan harga terjangkau (sekitar Rp 6.000 - Rp 20.000).

Mereka sering membeli kopi sederhana dalam bentuk bubuk/bubuk dalam kemasan kecil/sachet dalam jumlah kecil. pertokoan (warung)/ minimarket /supermarket.

BACA JUGA:Terus Tingkatkan Kualitas Produksi Kopi Pagaralam, Upaya Hadapi Persaingan Pasar Domestik dan Internasional

Tantangan Komoditas Kopi di Indonesia

Merujuk data Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mengekspor baik jenis kopi Arabika dan Robusta.

Kopi produksi Indonesia seperti Kopi Gayo, Toraja, Madheling, dan Java jadi jenis kopi paling digemari di pasar dunia.

Kopi juga menjadi tulang punggung pendapatan masyarakat Indonesia. Sekitar 16,15% Produk Domestik Bruto (PDB) penduduk Indonesia menggantungkan hidup dari perkebunan kopi.

Perkebunan kopi juga memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani kopi di Indonesia.

Namun, produktivitas kopi Indonesia justru masih tergolong rendah yakni menghasilkan 780 kg/ha. Bandingkan dengan Brazil (7000 kg/ha) dan Vietnam (3500 kg/ha).

BACA JUGA:Harga Kopi Naik, Kesejahteraan Petani Meningkat, Bank SumselBabel Edukasi Petani Kopi Tentang Hal Ini!

Pasokan kopi juga seringkali tidak terjaga secara stabil, dan jalinan pasokannya kurang efisien. Hasil dari proses pengolahan dan kegiatan industri adalah variasi kualitas kopi yang tidak selalu konstan, dengan tambahan kerumitan pada jalur distribusinya.

Dalam jangka panjang, jika tren penurunan produksi ini terus berlanjut tanpa adanya intervensi yang tepat, seperti perbaikan teknik budidaya dan penanganan iklim ekstrem.

Kategori :