Meski demikian, para investor tetap perlu berhati-hati karena penurunan suku bunga yang terjadi bisa menjadi indikasi adanya masalah ekonomi yang lebih besar.
Kondisi ini membuat pasar kripto tetap menjadi area yang penuh dengan ketidakpastian.
BACA JUGA:Bitcoin dan Polymarket: Dinamika Kripto dalam Konteks Pemilihan Presiden AS
4. Nigeria Siapkan Regulasi Baru untuk Kripto
Nigeria, salah satu negara dengan adopsi kripto terbesar di Afrika, berencana memperkenalkan undang-undang baru untuk meregulasi penggunaan mata uang kripto.
UU ini akan memperbarui peraturan perpajakan terkait aset digital dan berupaya mengintegrasikan kripto ke dalam perekonomian negara dengan lebih aman dan terstruktur.
Langkah ini menunjukkan komitmen Nigeria dalam menciptakan ekosistem kripto yang lebih stabil dan terorganisir, seiring dengan semakin populernya aset digital di negara tersebut.
5. Google Dituduh Lalai Tangani Aplikasi Scam di Play Store
Seorang wanita di Florida menggugat Google sebesar US$ 5 juta setelah kehilangan uang akibat aplikasi scam kripto di Play Store.
BACA JUGA:Peringatan dari Analis Kripto: Potensi Penurunan Harga Bitcoin di Tengah Volatilitas Pasar
Dalam gugatannya, wanita tersebut menuding Google lalai karena membutuhkan waktu tiga bulan untuk menghapus aplikasi berbahaya tersebut.
Kasus ini menyoroti risiko yang dihadapi pengguna aplikasi kripto di platform digital dan pentingnya regulasi yang lebih ketat untuk melindungi konsumen dari penipuan semacam itu.
6. 75 Persen Bitcoin Tetap Tidak Bergerak Meski Harga Turun
Meskipun harga Bitcoin turun 21 persen dari titik tertingginya, 75 persen dari seluruh Bitcoin tetap tidak bergerak selama lebih dari enam bulan.
Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemegang Bitcoin tetap percaya pada potensi jangka panjang mata uang digital ini, meski pasar sedang mengalami volatilitas.
BACA JUGA:Bitcoin dan Polymarket: Dinamika Kripto dalam Konteks Pemilihan Presiden AS