Kolaborasi ini sejalan dengan strategi Abu Dhabi yang lebih luas untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam inovasi blockchain.
BACA JUGA:Bitcoin dan Polymarket: Dinamika Kripto dalam Konteks Pemilihan Presiden AS
Langkah ini semakin diperkuat dengan peluncuran resmi Blockchain Center pada 1 Agustus 2024, yang diharapkan akan memainkan peran penting dalam ekosistem blockchain di wilayah tersebut.
Melalui inisiatif ini, Abu Dhabi berkomitmen untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan teknologi blockchain, dengan memberikan dukungan komprehensif kepada lembaga akademik, perusahaan, dan startup.
Investasi Masa Depan Digital: Komitmen Gate Ventures
Kevin Yang, Managing Partner di Gate Ventures, menyatakan antusiasmenya terhadap kemitraan ini, menegaskan bahwa mereka berinvestasi dalam masa depan digital dan berkomitmen untuk mendorong inovasi blockchain di seluruh dunia.
Pernyataan ini mencerminkan tren global yang semakin menekankan pentingnya teknologi blockchain sebagai kunci masa depan ekonomi digital.
BACA JUGA:Penurunan Harga Shiba Inu (SHIB) dan Dampaknya pada Pasar Kripto
Tidak hanya berfokus pada kemitraan dengan Blockchain Center, UAE juga terus mengadopsi teknologi blockchain dan aset digital ke dalam sektor-sektor tradisionalnya.
Pada pekan yang sama, Bank Nasional Ras Al Khaimah (RAKBANK) mengumumkan kemitraan dengan Bitpanda Technology Solutions untuk mengembangkan platform manajemen aset digital bagi warga UAE.
Langkah ini menandakan komitmen berkelanjutan UAE dalam mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam layanan keuangannya, mempertegas posisinya sebagai pusat inovasi finansial di Timur Tengah.
Pengakuan Kripto Sebagai Gaji di Dubai: Perubahan Hukum yang Progresif
Selain investasi dan inovasi, UAE juga menunjukkan langkah-langkah progresif dalam pengakuan hukum terhadap aset digital.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Kembali Tertekan, Aksi Jual Kripto Berlanjut Akibat Sentimen Pasar yang Lemah
Pada 16 Agustus 2024, Pengadilan Tingkat Pertama Dubai mengeluarkan putusan penting yang mengakui kripto sebagai bentuk pembayaran gaji yang sah.
Keputusan ini menandai pergeseran signifikan dalam lanskap hukum terkait aset digital di negara tersebut.