Dirinya merasa tantangan sang ayah sebagai kompetisi internal antara anak dan bapak yang harus diwujudkan.
“Sampai akhirnya dalam satu hari Indonesia berkumandang sampai dua kali, beliau mengucapkan selamat, bisa juga you,” Ucap Anindya menirukan ucapan sang Ayah.
Terkait ketakutan adanya ancaman teror sebagai CdM yang ditanyakan Abah, Anindya mengaku sempat menyampaikan kepada keluarga terdekat untuk cuek akan segala komentar miring dan
“Ada, saya mulai dengan niat dan Ikhlas, tapi saya juga ada preentif, saya telpon anggota keluarga, istri dan anak dulu, saya bikang ini insyaAllah berhasil, tapi kemauan diatas saya gak tau, jadi kalau ada bising-bising hiraukan saja, “Tutur Anindya.
BACA JUGA:Siswa SMP Negeri 9 Pagaralam Siap Bersaing di Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi
Dalam podcast Abah sempat menanyakan rekomendasi Anindya sebagai CdM untuk kedepan baik secara manajemen, pengorganisasiannya dan penyiapan atletnya untuk di olimpiade selanjutnya nantinya di Los Angeles.
“Saya selalu bilang kalau Indonesia anggota itu bisa di G20, kita mesti di G20 juga di olimpiade ke depan, kita ini naek peringkat dari 55 ke 39 jadi kalau mau masuk ke 20 besar sudah saya hitung harus mendapat 4 sampai 5 medali emas, limalah kalau mau aman,” jelas Anindya
Terkait atlet peraih medali baik emas maupun perunggu Anindya mengaku bila masih bisa kembali ikut di ajang Olimpiade,
“InsyaAllah masih bisa pak, Rizky 21, Veddriq kalau gak salah 23, Georgia 23, dan masih banyak lagi yang muda-muda ikutan,” jelas Anindya.
BACA JUGA:IOC Memberikan Tanggapan Terhadap Isu Timnas U-23 Indonesia Gantikan Israel di Olimpiade Paris 2024
“Akhirnya saya ucapkan selamat bisa dapat dua medali emas dan satu perunggu, terima kasih,” ucap Dahlan Iskan mengakhiri Podcast.