3. Naskah Asli Teks Proklamasi Sempat Dibuang
Ternyata, naskah asli teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno sempat dibuang setelah Hari Kemerdekaan.
Sayuti Melik, yang turut terlibat dalam penulisan naskah tersebut, menganggapnya tidak diperlukan lagi dan membuangnya ke tempat sampah.
BACA JUGA:Puputan Badung: Tragedi Perang yang Membawa Kemerdekaan dengan Pengorbanan Nyata
Naskah tersebut kemudian ditemukan oleh BM Diah, seorang tokoh pers, yang secara tidak sengaja menyelamatkannya.
Naskah asli ini baru dikembalikan ke negara 46 tahun kemudian, menambah nilai historisnya sebagai dokumen penting dalam sejarah Indonesia.
4. Rekaman Suara Proklamasi yang Sering Diputar Bukan Rekaman Asli
Fakta berikutnya adalah rekaman suara Bung Karno yang sering diputar dan dikenal luas oleh masyarakat ternyata bukanlah rekaman asli dari saat pembacaan proklamasi.
BACA JUGA:Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman: Jejak Sejarah dan Perjuangan Sang Pahlawan
Rekaman tersebut adalah hasil rekaman ulang yang dilakukan sekitar lima tahun setelah peristiwa 17 Agustus 1945.
Meskipun tidak direkam pada hari yang sama, rekaman ini tetap menjadi salah satu cara kita untuk mendengar suara bersejarah yang mengumumkan kemerdekaan Indonesia.
5. Dokumentasi Proklamasi Hampir Direbut oleh Jepang
Fakta terakhir yang menarik adalah upaya Jepang untuk merampas dokumentasi proklamasi kemerdekaan.
Frans Mendur, fotografer yang mengabadikan momen bersejarah tersebut, menghadapi ancaman dari pihak Jepang yang ingin mengambil film foto hasil jepretannya.
Untuk melindungi dokumentasi berharga ini, Mendur berbohong kepada Jepang dengan mengatakan bahwa film tersebut sudah diberikan kepada barisan pelopor.