PAGARALAMPOS.COM – Bendungan Kuningan di Kuningan, Jawa Barat, merupakan contoh infrastruktur penting yang dirancang untuk pengelolaan sumber daya air dan mendukung perkembangan regional.
Proyek ini tidak hanya berfungsi untuk menjamin pasokan air, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat sekitar.
Sejarah dan Pembangunan
Bendungan ini berada di Desa Randusari dan Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum.
Perencanaan awal dimulai pada tahun 1984 dengan nama Waduk Cileuweung, yang digagas oleh Ir. Tri Sasongko Widianto dari Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarong.
Pembangunan fisik baru dimulai pada tahun 2015 setelah mengalami beberapa hambatan, terutama terkait pembebasan lahan.
Proyek ini selesai dan diresmikan pada tahun 2021 oleh Presiden Joko Widodo.
Dengan anggaran sebesar Rp513 miliar dari APBN, bendungan ini mencakup area seluas 284,45 hektar dan memiliki kapasitas tampung air sebanyak 25,9 juta meter kubik.
Manfaat Bendungan Kuningan
Bendungan ini memberikan dampak positif signifikan pada Kabupaten Kuningan, Cirebon, dan Brebes.
Sekitar 3.000 hektar lahan pertanian mendapat akses air secara teratur, yang meningkatkan hasil pertanian dan ekonomi lokal.
Selain itu, bendungan ini menyediakan 0,3 meter kubik air per detik untuk keperluan air bersih dan industri serta berfungsi sebagai pengendali banjir, melindungi area permukiman dan pertanian dari risiko banjir.
Potensi Wisata dan Energi
Bendungan Kuningan juga menawarkan potensi wisata, berkat pemandangan alamnya yang indah dan lokasi di sekitar Gunung Ciremai.