Situs Batu Bedil: Jejak Megalitikum di Kerajaan Sriwijaya yang Penuh Misteri

Selasa 13-08-2024,12:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kekuatan utama dalam sejarah Indonesia, mencapai puncaknya pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi.

Terletak di Sumatra, kerajaan ini tidak hanya menguasai perairan di Nusantara, tetapi juga menjalin hubungan dengan wilayah di luar Nusantara.

Sriwijaya dikenal sebagai simbol kekuatan kerajaan maritim Indonesia yang memiliki dampak besar dalam sejarah dan budaya bangsa.

Pengaruh Budaya India dalam Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya menarik perhatian karena pengaruh signifikan budaya India yang dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya.

Kerajaan ini adalah salah satu contoh awal di Nusantara yang terpengaruh oleh kebudayaan India, memengaruhi bahasa, seni, agama, dan sistem pemerintahannya.

Selain Sriwijaya, kerajaan lain seperti Tarumanegara di Jawa Barat dan Kutai Kuno di Kalimantan Timur juga mengalami pengaruh budaya India pada periode yang sama.

Situs Batu Bedil: Peninggalan Megalitikum dari Masa Sriwijaya

Situs Batu Bedil, yang terletak di Lampung, adalah salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Sriwijaya yang masih tersisa.

Situs ini merupakan saksi dari era Megalitikum, di mana manusia menggunakan batu besar untuk berbagai keperluan seperti monumen dan makam.

Situs Batu Bedil terdiri dari beberapa batu tegak atau menhir, serta benda-benda megalitik lainnya seperti lumpang batu dan dolmen.

Menhir di situs ini membentuk formasi segi empat dengan 14 batu alami yang tidak diolah.

Yang lebih menarik adalah Prasasti Batu Bedil, yang berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya dan terbuat dari batu besar. Meskipun sulit untuk membaca isinya karena kondisinya yang sudah usang, prasasti ini memiliki 10 baris tulisan.

Diperkirakan, prasasti ini dibuat pada akhir abad ke-9 atau awal abad ke-10 Masehi. Beberapa kata yang masih dapat dibaca menunjukkan bahwa prasasti ini mungkin berkaitan dengan ritual atau doa keagamaan, dengan kata-kata seperti "namo bhagawate" di awal dan "swaha" di akhir.

Kategori :