Mengungkap Keberlanjutan Rumah Adat Suku Batin Jambi: Menyelami Tradisi Kampung Lamo dan Warisan Budayanya

Senin 12-08-2024,17:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM – Suku Batin adalah salah satu kelompok etnis kuno di Provinsi Jambi, Indonesia. 

Mereka terutama ditemukan di Kampung Lamo, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin. 

Suku ini dikenal dengan kekayaan adat istiadatnya, yang terlihat jelas dalam bahasa, pakaian, dan arsitektur rumah adat mereka yang disebut Kajang Leko.

Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang kekayaan budaya dan sejarah Suku Batin di Kampung Lamo.

Kampung Lamo, Rantau Panjang

Kampung Lamo telah dihuni oleh Suku Batin selama sekitar 680 tahun. Terletak di Desa Rantau Panjang, daerah ini dikelilingi oleh perbukitan, hutan, kebun karet, dan sawah. 

Penduduk Kampung Lamo merupakan campuran etnis Minangkabau, Mataram, dan Turki, dengan mayoritas memeluk agama Islam. Tradisi mereka sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai religius.

Rumah Panggung Kajang Leko

Salah satu daya tarik utama di Kampung Lamo adalah arsitektur Rumah Panggung Kajang Leko. Rumah adat ini terbuat dari kayu besi yang semakin kuat seiring waktu. Kayu besi kini semakin langka di Provinsi Jambi. 

Terdapat sekitar 60 rumah Kajang Leko di Kampung Lamo, yang semuanya masih terawat dengan baik, menjadi salah satu alasan mengapa kampung ini disebut Lamo.

Bentuk dan Struktur Rumah Kajang Leko

Rumah Kajang Leko memiliki bentuk segi panjang dengan ukuran sekitar 12×9 meter, disangga oleh 24 tiang utama dan 6 tiang pelamban. Rumah ini dilengkapi dengan dua tangga, yaitu tangga utama dan tangga penteh. =

Rumah ini terbagi menjadi delapan ruangan dengan fungsi dan nama yang berbeda: pelamban, gaho, masinding, tengah, balik melintang, balik menalam, atas/penteh, dan bawah/bauman. Motif hiasan pada rumah ini meliputi flora seperti bunga manggis dan jeruk serta fauna seperti ikan.

Warisan Budaya Rumah Adat

Kategori :