Jika kalian, dalam peran kalian, berani menjual integritas, artinya kalian sedang menggadaikan masa depan Indonesia.
Itu adalah kisah yang sangat menyedihkan dan tragis. Integritas adalah sesuatu yang tidak boleh diperjualbelikan.
Sekali kalian menjual integritas, maka kalian telah kehilangan harga diri,” tegasnya.
Dalam upaya menjadi negara berpendapatan tinggi, Sri Mulyani menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor utama yang harus diperhatikan, yaitu tenaga kerja, modal atau investasi, dan produktivitas.
BACA JUGA:Sengketa Penundaan Impor Bahan Peledak, Ini Pandangan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan!
Ia menilai bahwa tenaga kerja yang terlatih, berkualitas, berintelektual, dan berkarakter baik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
“Jika tenaga kerja memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, maka ekonomi Indonesia akan menjadi lebih menarik bagi para investor.
Di mana pun kalian nanti berada, kalian harus menjadi individu yang mampu memberikan kontribusi positif,” tambahnya.
Selain itu, dari sisi permodalan dan produktivitas, Menkeu menyoroti pentingnya investasi, perbaikan infrastruktur, regulasi yang efisien, dan birokrasi yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Kementerian Perdagangan Indonesia Menanggapi Penyelidikan Uni Eropa Terhadap Impor Biodiesel
“Semua itu membutuhkan modal, dan modal hanya akan datang ke tempat yang memiliki aktivitas ekonomi yang menguntungkan. Oleh karena itu, regulasi, birokrasi, penegakan hukum, dan kepastian hukum harus terus diperbaiki,” jelas Sri Mulyani.
Pesan yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani ini menjadi pengingat bagi mahasiswa baru UI untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam menyongsong masa depan, serta menjadi agen perubahan yang berintegritas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.