Kejayaan Suku Manchu: Evolusi dari Suku Minoritas Menjadi Penguasa Dinasti Qing

Senin 12-08-2024,00:05 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Manchu, yang sebelumnya dikenal sebagai Jurchen dan termasuk dalam kelompok etnis Tungus, adalah kelompok etnis terbesar kelima di Tiongkok setelah Han, Zhuang, Uighur, dan Hui. Mereka berasal dari wilayah Tiongkok Timur Laut, khususnya Manchuria.

Sejarah dan Pengaruh Suku Manchu

Suku Manchu mulai memainkan peran penting dalam sejarah Tiongkok pada masa Dinasti Jin (1115–1234). Nama "Manchu" muncul pada akhir abad ke-17, meskipun Dinasti Jin yang mereka dirikan berbeda dari dinasti yang sama pada periode 265–420.

Mereka bersaing dengan Dinasti Liao dan akhirnya dikalahkan oleh Mongol pada tahun 1234.

Pada April 1644, setelah Dinasti Ming runtuh akibat pemberontakan Han Tiongkok, suku Manchu menguasai Beijing dan mendirikan Dinasti Qing.

Dinasti Qing kemudian memerintah Tiongkok selama lebih dari 250 tahun dan menjadi kekaisaran terakhir dalam sejarah Tiongkok.

Gaya Hidup dan Keyakinan

Suku Manchu dikenal sebagai petani yang menetap, menanam berbagai tanaman tradisional seperti sorgum dan millet serta tanaman baru seperti tembakau dan jagung. Mereka juga memelihara sapi dan lembu, serta ulat sutra.

Berburu dengan panah dan elang merupakan bagian dari kebiasaan mereka.

Sebelum menjadi penguasa Kekaisaran Tiongkok, suku Manchu mengikuti kepercayaan perdukunan, dengan ritual untuk roh leluhur dan penyembuhan.

Setelah Dinasti Qing berdiri, Konfusianisme dan Buddhisme Tibet mulai mempengaruhi sistem kepercayaan mereka. Perempuan Manchu memiliki status sosial yang relatif lebih setara dibandingkan perempuan Han, termasuk larangan pengikatan kaki pada anak perempuan.

Kontroversi Nama

Nama "Manchuria" yang merujuk pada wilayah Tiongkok timur laut sering menjadi kontroversial karena digunakan oleh Jepang pada abad ke-19.

Meskipun istilah ini masih digunakan dalam bahasa Inggris, suku Manchu dan masyarakat Tiongkok lebih suka menggunakan sebutan "Timur Laut" atau "Tiga Provinsi Timur Laut" untuk wilayah tersebut.

Hong Taiji, Kaisar Taizong dari Dinasti Qing, melarang penggunaan nama Jurchen pada tahun 1636.

Kategori :