PAGARALAMPOS.COM - Bengkulu, dengan sejarahnya yang kaya, pernah menjadi lokasi garnisun Inggris di Benteng Marlborough selama hampir 140 tahun.
Garnisun ini memiliki peran penting dalam mempertahankan kekuasaan Inggris di kawasan tersebut.
Kedatangan Inggris di Bengkulu
Inggris mulai menetap di Bengkulu pada tahun 1685 di bawah bendera East India Company (EIC) untuk tujuan perdagangan.
Penguasa lokal seperti 'Orang Kaya Lela' dan 'Patih Setia Raja Muda' dari Kerajaan Selebar menyambut kedatangan mereka dengan baik.
Pada tahun 1714, Inggris mulai membangun Benteng Marlborough sebagai pusat perdagangan dan pertahanan, diikuti oleh pembangunan Benteng York.
Garnisun EIC di Bengkulu
Garnisun EIC yang ditempatkan di Bengkulu bertugas melindungi wilayah dan kepentingan Inggris.
Meskipun catatan tentang jumlah pasti pasukan tidak banyak, buku yang diterbitkan pada tahun 1826 oleh Letnan Kolonel Nauhijs menyebutkan bahwa garnisun di bawah pimpinan W. Scott terdiri dari sekitar 440 personel, termasuk 400 anggota pasukan India dan 40 orang Eropa.
Peran Militer Inggris dan Tragedi di Bengkulu
Selama hampir satu setengah abad, garnisun Inggris berperan penting dalam menjaga kekuasaan Inggris.
Salah satu momen tragis terjadi ketika Inggris melakukan serangan balasan setelah terbunuhnya Residen Thomas Parr oleh warga lokal.
Serangan ini menyebabkan pembakaran perkampungan dan kematian warga, bahkan yang tidak terlibat langsung dalam konflik.
Pada masa itu, Bengkulu dihuni oleh berbagai kelompok etnis seperti Eropa, Cina, Jawa, Madura, Bali, Bugis, dan India.
Meskipun mengalami tragedi, kehidupan sehari-hari di Bengkulu pada abad ke-19, sebagaimana digambarkan oleh Letnan Kolonel Nauhijs, menunjukkan suasana yang damai dengan rumah-rumah dua lantai, taman, dan gereja.