Suku Moronene dikenal dengan keramahan mereka, penghormatan terhadap orang tua, dan semangat persahabatan.
Budaya mereka menekankan pentingnya sopan santun, seperti tercermin dalam istilah "Ampadea," yang berarti bertindak sopan.
Anak-anak diharapkan untuk tidak berbicara saat orang tua sedang berbicara.
Di Bombana, desa adat Hukaea Laea di Kecamatan Lantari Jaya adalah salah satu tempat menarik untuk dikunjungi.
Penduduk desa ini masih memelihara adat istiadat tradisional mereka, termasuk sistem kekerabatan unik di mana wanita hanya boleh menikah dengan pria dari desa yang sama, sementara pria memiliki kebebasan untuk menikahi wanita dari dalam atau luar desa.
Kontribusi dan Tantangan
Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, suku Moronene menghadapi tantangan dalam mempertahankan tradisi mereka di tengah modernisasi dan perubahan sosial.
Mereka terus berupaya melestarikan warisan budaya mereka sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Suku Moronene merupakan salah satu suku besar di Sulawesi Tenggara dengan sejarah dan tradisi yang mendalam.
Dari asal-usul prasejarah mereka hingga kehidupan mereka di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, suku ini telah berhasil menjaga identitasnya melalui kebudayaan, adat istiadat, dan sistem kekerabatan yang khas.
Meski menghadapi tantangan modernisasi, mereka tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia.