Menata Kembali Literasi Peradaban Majapahit

Minggu 04-08-2024,22:48 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

“Direktori Majapahit merupakan kemajuan baru dalam dunia akademis. Para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu akan menciptakan dialog akademis dan menciptakan diplomasi sains,” ungkap Widjaja Martokusumo, Guru Besar Perancangan Arsitektur ITB.

BACA JUGA:Terungkap, Kapal Nusantara Sudah Jelajahi Dunia Sebelum Kedatangan Eropa

BACA JUGA:Bangkai Kapal Batavia, Ungkap Jejak Sejarah Pelaut VOC

Widjaja menyampaikan pengamatannya pada talkshow Memahami Majapahit Secara Digital, bersama para ahli debat.

Banyak hal tentang Majapahit yang tersembunyi seiring dengan penyempitan tanggal dan fakta.

“Aktivis Direktori berusaha mencapai batas yang sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan,” tambah Wijaya.

Direktori ini dikembangkan bekerja sama dengan para arkeolog dan bukan hanya temuan mereka.

Namun, sejarawan, filolog, dan bahkan arsitek berkolaborasi untuk mengumpulkan data empiris dalam inventarisasi.

BACA JUGA:Keunikan dan Kehidupan Masyarakat Minoritas di Jambi

BACA JUGA:Kearifan lokal Suku Biyak Karon, Hukum Adat untuk Konservasi Laut

Mata pelajaran sejarah erat kaitannya dengan sejarah masyarakat, dan tidak hanya para ahli yang dapat berpartisipasi.

Namun aspek atau unsur apapun juga bisa menjadi penulis atau pemerhati sejarah (tidak seperti di Inggris).

“Makanya disebut masyarakat sejarah, bukan sejarawan,” kata Adrian Percasa, sejarawan Universitas Airlangga dan Leiden.

Kontinuitas merupakan kunci keberhasilan ilmu pengetahuan bagi para ilmuwan di berbagai bidang keilmuan.

“Khususnya mengemas direktori bahasa Majapahit dengan literasi untuk menciptakan cakrawala pengetahuan,” kata Adrian.

BACA JUGA:Mengungkap Pertarungan Epik: Perang Majapahit dan Pajajaran dalam Sejarah Nusantara

BACA JUGA:Majapahit: Jejak Sejarah Kerajaan dengan Kekuatan Militer Terkuat yang Pernah Ada di Nusantara

Kategori :