Terungkap, Kapal Nusantara Sudah Jelajahi Dunia Sebelum Kedatangan Eropa

Minggu 04-08-2024,13:56 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Kapal kuno dengan desain ini juga telah ditemukan di Malaysia, Filipina, Vietnam dan Indonesia.

Selain itu, Abe menjelaskan perbedaan khas antara kapal buatan Asia Tenggara dan Eropa pada abad pertama Masehi.

Untuk kapal-kapal Eropa, rata-rata mereka membuat rangkanya terlebih dahulu, kemudian cangkangnya, lalu lambungnya.

BACA JUGA:Fakta Suku Laut, Punya Peran Penting Dalam Sejarah Maritim Indonesia

BACA JUGA:Terkenal Sebagai Kerajaan Maritim di Indonesia! Inilah 10 Temuan Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

“Di Indonesia dan Asia Tenggara sebenarnya dia yang membuat kulitnya dulu. Sama seperti perahu Phinisi, dia yang membuat lambungnya dulu baru rangka tengahnya,” jelasnya.

Jadi di Eropa mereka membuat rangkanya dulu baru kemudian memaku papannya. “Kami menggunakan paku logam agar terlihat dari luar,” kata Abe.

Gading yang dimaksud Abe adalah struktur kerangka kapal yang memperkuat dan membentuk lambung kapal. Taring kapal ini biasa juga disebut dengan rangka.

Saat kapal di Asia Tenggara berbalik arah. Dia pertama kali membuat kulit, lambung kapal, dan papan panjang.

BACA JUGA:Puncak Kejayaan Sriwijaya di Abad 8 M, Siapa Rajanya, Berikut Peninggalan Kebesaran Kerajaan Maritim Ini

BACA JUGA:Menelusuri Legenda Kapal Perang Majapahit, Eksplorasi Kekuatan Militer dan Kemaritiman Kerajaan Majapahit

Selanjutnya, buat lubang di tepi papan. Selanjutnya, sambungkan papan dengan pasak kayu.

Oleh karena itu, tidak ada logam yang ditemukan selama penelitian. Padahal masyarakat abad ini sudah mengenal logam.

Tapi mereka tidak mau menggunakannya. Sama seperti membuat pinishi, jadi saya tidak mau menggunakan paku besi.

Inilah yang disebut dengan teknik tie board, yaitu cara menyambung papan.

Kategori :