Sejarah Hubungan Kekaisaran Ottoman dengan Kerajaan Jawa

Kamis 01-08-2024,21:31 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Kesultanan Utsmaniyah (Turki Utsmaniyah), yang didirikan oleh Osman I pada tahun 1299, merupakan kerajaan Islam terbesar yang berkuasa dari abad ke-13 hingga awal abad ke-20.

Kesultanan Ottoman Islam awalnya beribukota di Anatolia. Setelah itu, ia pindah beberapa kali, akhirnya menetap di Konstantinopel atau Istanbul.

Selama lebih dari enam abad, Turki Utsmaniyah diperintah oleh para sultan keturunan Dinasti Utsmaniyah yang tampaknya memiliki hubungan dengan Kerajaan Jawa.

Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Jawa

Hubungan Kesultanan Utsmaniyah dengan Kerajaan Jawa diperjelas dalam pernyataan Sri Sultan Hamenkubuwono X.

Dalam pidatonya pada Kongres Islam Indonesia ke-6 yang diselenggarakan di Keraton Yogyakarta tahun 2015, Sultan Turki menyebut Raden Patah sebagai wakil Khilafah Islam (Turki) di Negara Jawa sebagai Khalifatullah Ing Tana Jawa.

BACA JUGA:Sejarah Terusan Xerxes, Jejak Proyek Kekaisaran Persia Menginvasi Yunani Kuno

Sultan Turki memakai bendera yang terbuat dari kain Ka'bah Kiswa berwarna ungu hitam dengan tulisan ``La ilaha ilala'' dan bendera bertuliskan ``Muhammad Rasulullah'' berwarna hijau.

Salinan bendera ini disimpan sebagai pusaka di Keraton Yogyakarta sebagai simbol legitimasi Kesultanan Hadinrat Yogyakarta.

Meirison, Zurvia Trinova, dan Yelmi Eli Firdaus dari UIN Imam Bongyol Padan menerbitkan artikel berjudul ``Hubungan Kesultanan Utsmaniyah dan Nusantara (Pulau Rempah-Rempah)'' di Taboor Scientific Magazine.

Sebagaimana disebutkan oleh Shri Sultan dalam artikelnya, ketika Kekhalifahan diadakan di Jakarta pada tahun 1903, Sultan Turki mengutus Tuan Amin Bey dan para penguasa Muslim tunduk kepada Belanda Jadi.

BACA JUGA:Kisah Rudapaksa Massal Kekaisaran Moglngol, Strategi Penghancur Moral Musuh

Atas dorongan Sultan, salah seorang abdi Ngarso di Kesultanan Jogja mendirikan organisasi Muhammadiyah di bawah pimpinan KH Ahmad Dahlan.

Aceh mengutus Husain Affandi dari masa Sultan Alauddin Riayat Syah (1537-1571) hingga Sultan Sulaiman al-Qanuni (1520-1566) di Turki.

Sementara itu, Kerajaan Demak membentuk aliansi strategis dengan Daura ``Aliya'' Ottoman (Sunni) Turki untuk melawan dukungan Portugal terhadap Daura Syafawiyya (Syiah) Iran.

Kategori :