Suku Punan Batu, Si Pemburu dan Peramu di Gunung Batu Benau

Kamis 01-08-2024,20:30 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Potensi lain di Gunung Batu Benau adalah keragaman hayatinya. Namun, sayangnya, “hingga saat ini belum ada kajian yang komprehensif tentang keragaman hayati dan budaya dalam konteks pengembangan Taman Bumi” di Gunung Batu Benau, kata Manajer Senior Yayasan Konservasi Alam Nasional (YKAN) untuk Pemerintahan Provinsi Niel Makinuddin.

BACA JUGA:Jangan Keliru, Inilah 5 Marga Tertinggi dalam Suku Batak

Padahal, pengembangan Taman Bumi menuntut adanya keterkaitan antara warisan geologi, budaya, dan biologi yang ketiganya disebut sebagai warisan bumi.

Meski demikian, keberadaan masyarakat Suku Punan Batu dan tutupan hutannya yang masih bagus merupakan indikasi potensi keragaman budaya dan hayati di sana.

Dukungan agar Gunung Batu Benau menjadi Taman Bumi telah diberikan oleh Koordinator Strategis Pengembangan Geopark Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Togu Pardede.

Togu mengatakan kekayaan Gunung Batu Benau sudah lengkap. Geopark itu harus mengandung diversifikasi, jangan melulu geologi, tetapi juga ada budaya," ujar Togu.

Dia menganalogikan mengunjungi Taman Bumi itu seperti melihat ada melodi bumi (sound of earth). 

BACA JUGA:Menyingkap Keyakinan Suku Baduy, Dari Mitos Menjadi Realitas

Tidak hanya menyuguhkan karst, tetapi juga ada keanekaragaman hayati dan budaya yang unik.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerbitkan Peraturan Menteri No. 2 tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Geopark sebagai Destinasi Wisata. 

Pemerintah menargetkan adanya 12 Taman Bumi di Indonesia hingga 2024, lalu menjadi 31 Taman Bumi per 2025 dengan 12 di antaranya berskala global. (*)

Kategori :