Candi Bahal: Menelusuri Warisan Budaya Sriwijaya di Sumatera Utara

Rabu 31-07-2024,06:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Terletak di kawasan terpencil Sumatera Utara, Candi Bahal berdiri sebagai saksi sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya, sebuah kekuatan maritim yang pernah berkuasa di Nusantara.

Candi ini menimbulkan rasa penasaran tentang sejarah dan kekayaan arsitektur masa lalu. Candi Bahal tidak hanya berfungsi sebagai objek wisata sejarah, tetapi juga sebagai simbol penting dalam perjalanan budaya Indonesia.

Mempelajari Candi Bahal memberi kita pemahaman yang lebih mendalam mengenai warisan berharga dari Sriwijaya.

Sering disebut sebagai Biaro Bahal, candi ini menyimpan bukti penting tentang perkembangan agama Buddha dan merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-11 Masehi.

Berada di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, candi ini menunjukkan adanya pengaruh agama Buddha Vajrayana pada masa tersebut. 

Walaupun masyarakat lokal sering menggunakan istilah "biaro" untuk menyebutnya, istilah "Candi Bahal" tetap digunakan untuk merujuk pada peninggalan ini di Desa Bahal.

Terkait erat dengan Kerajaan Sriwijaya, kompleks Candi Bahal terdiri dari tiga struktur utama: Bahal I, II, dan III. 

Masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri dan terletak sejajar dengan Sungai Batang Pane. 

Bahal I adalah yang terbesar di antara ketiga candi tersebut, terdiri dari bangunan utama, bangunan pelengkap, dan sebuah gapura. 

Bahal II terkenal dengan Arca Heruka, sebuah patung demonis dari pantheon Buddha Mahayana sekte Vajrayana atau Tantrayana yang sayangnya telah rusak dan hilang sejak 1975. 

Bahal III menonjol dengan pahatan motif bunga, memberikan daya tarik tambahan bagi pengunjung.

Penemuan Candi Bahal berhubungan dengan Franz Junghun, seorang geolog dan Komisaris Hindia Timur yang pertama kali menjelajahi kompleks ini pada tahun 1846.

Kunjungan Junghun memulai serangkaian penemuan oleh para peneliti seperti von Rosenberg pada 1854 dan Kerkhoff pada 1887. 

Melalui penemuan ini, dunia mulai mengenal Candi Bahal dan kekayaan sejarah yang terkandung di dalamnya.

Sebagai bagian dari warisan sejarah, Candi Bahal juga melambangkan kejayaan dan kekuatan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Utara.

Tags :
Kategori :

Terkait