PAGARALAMPOS.COM - Kesadaran akan pentingnya tata tertib berlalu lintas sering kali baru terbentuk seiring bertambahnya usia.
Namun, di Pagaralam, sebuah inisiatif inovatif bertujuan untuk mempercepat proses pembelajaran tersebut sejak usia dini.
Unit Kamsel Satlantas Polres Pagaralam telah meluncurkan program Polsana (Polisi Sahabat Anak), sebuah kegiatan edukasi yang menyasar sekolah-sekolah di kawasan ini untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Kasatlantas Polres Pagaralam, Iptu Dr. Jhoni Albert, menjelaskan bahwa Polsana merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menanamkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas kepada anak-anak.
BACA JUGA:Cheng Ho Laksamana Muslim Kekaisaran Tiongkok, Pelayaranya Menuju Mekkah
Menurut Iptu Jhoni, memahami bahaya lalu lintas dan cara menghindarinya sejak dini dapat membantu anak-anak menjadi lebih berhati-hati ketika berada di jalan raya.
“Seperti pepatah yang mengatakan, ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’. Dengan memberikan edukasi sejak dini, kami berharap anak-anak dapat lebih sadar akan risiko di jalan dan cara menghindarinya. Tujuan kami adalah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di masa depan dengan menanamkan disiplin dan kesadaran sejak usia muda,” ujar Iptu Jhoni Albert.
Edukasi Interaktif dan Menarik
Program Polsana dirancang dengan pendekatan yang interaktif dan menarik untuk membuat anak-anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
BACA JUGA: Sinergi dalam Keamanan dan Pencegahan Karhutla di Pagaralam, Ini Yang Dilakukan Polri dan TNI!
Aipda Nur Jelita, Kanit Kamsel Satlantas Polres Pagaralam, menjelaskan bahwa metode pengajaran yang digunakan meliputi permainan edukatif, simulasi, dan penggunaan media visual yang menarik.
“Anak-anak diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang melibatkan permainan dan simulasi lalu lintas. Misalnya, kami menggunakan miniatur jalan raya di mana anak-anak dapat belajar tentang rambu-rambu lalu lintas dan cara berperilaku aman di jalan. Selain itu, kami juga menggunakan video animasi untuk menjelaskan situasi-situasi berbahaya dan bagaimana cara menghadapinya,” kata Aipda Nur Jelita.
Metode ini terbukti efektif dalam membuat anak-anak lebih tertarik dan mempercepat pemahaman mereka tentang keselamatan lalu lintas.
Dengan cara ini, konsep-konsep seperti kepatuhan terhadap rambu lalu lintas, cara menyeberang jalan dengan aman, dan pentingnya mengenakan helm saat bersepeda menjadi lebih mudah dicerna dan diingat.
BACA JUGA:Strategi Dinasti Ming, Menaklukkan Majapahit di Laut Cina Selatan