Rahasia di Balik Permintaan Sultan Agung atas Perhiasan Kerajaan Pajang: Simak Penjelasannya

Sabtu 27-07-2024,08:53 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Adipati Manduro mengirimkan utusan ke Pajang dengan sebuah surat yang berisi tawaran dukungan jika Adipati Pajang berniat memberontak melawan Mataram. Adipati Pajang menyatakan terima kasih dan menyebutkan bahwa ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pemberontakan terhadap Sultan Agung.

Sementara itu, Sultan Agung mendengar tentang kualitas kuda yang ada di Pajang dan mengirimkan utusan untuk meminta kuda tersebut. Pada saat yang sama, Sultan Hadiwijoyo dari Pajang meninggal dunia. Seharusnya, Pangeran Benowo, sebagai putra mahkota, menggantikan ayahnya. Namun, Sunan Kudus memutuskan bahwa Adipati Demak Aryo Pangiri, menantu Sultan Hadiwijoyo dan lebih tua, yang akan menjadi pengganti.

Danang Sutowijoyo, yang kemudian dikenal sebagai kakek Sultan Agung, berusaha untuk mendukung Benowo sebagai pengganti. Namun, pamannya, Ki Juru Mertani, menyarankan agar dia tidak campur tangan dalam masalah tersebut dan sebaiknya kembali ke rumah.

Aryo Pangiri, setelah dinyatakan sebagai raja, menguasai dua pertiga wilayah Pajang, sedangkan sisa wilayah dikuasai oleh para menteri Pajang. Pemindahan orang-orang Demak dan pasukan sewaan ke Pajang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan menteri Pajang, yang kemudian menghubungi Senopati di Mataram untuk melaporkan situasi tersebut.

Senopati, meskipun diberitahu bahwa menteri Pajang akan mendukungnya, memilih untuk tidak segera merebut Pajang. Ia meminta menteri Pajang untuk bersatu dan tidak hancur.

Pangeran Benowo, tidak puas dengan kepemimpinan Aryo Pangiri, meminta Senopati untuk datang ke Jipang. Meskipun Senopati awalnya menolak karena fokus pada Mataram, Benowo terus mendesak agar Senopati yang memimpin Pajang.

Akhirnya, Benowo menyatakan ketidakpuasannya secara langsung dan meminta Senopati untuk mengambil alih Pajang. Senopati kemudian meminta Benowo datang ke Mataram melalui Gunung Kidul bersama pasukannya. Setelah berhasil merebut Pajang dari Aryo Pangiri, Senopati memilih untuk tetap memimpin dari Mataram dan hanya meminta "perhiasan kerajaan" dari Pajang sebagai simbol kepemimpinan.

Kategori :