Desain setang yang lebar serta ban besar juga membuat motor ini kurang luwes dalam menghadapi kemacetan atau melakukan putar balik.
Posisi berkendara pada XSR 155 juga menjadi perhatian.
Meskipun motor ini mengusung tampilan retro, posisi berkendara mirip dengan Yamaha MT-15, yang membuat tangan terasa terbuka lebar dan kaki agak menekuk ke belakang. Posisi ini bisa membuat pengendara merasa tidak nyaman, terutama jika belum terbiasa.
BACA JUGA:Menjajal Rute Extreme! Inilah Performa Dari Motor Trail Kove Moto MX25
Ketinggian jok XSR 155 juga menjadi kekurangan bagi pengendara dengan postur tubuh yang lebih pendek.
Dengan ketinggian jok mencapai 810 mm, pengendara dengan tinggi badan di bawah 168 cm mungkin akan kesulitan mencapai tanah dengan kedua kaki saat duduk di jok.
Hal ini bisa mempengaruhi rasa percaya diri saat berkendara.
Terakhir, meskipun XSR 155 memiliki desain retro, pelek yang digunakan bukanlah tipe jari-jari melainkan palang atau racing.
BACA JUGA:7 Langkah Mudah Mengatur Karburator Motor untuk Mengatasi Tarikan Berat! Ini Penjelasan Lengkapnya!
Pelek jari-jari adalah salah satu elemen khas dari motor retro dan bisa menawarkan kelenturan yang lebih baik di jalanan tidak beraspal.
Penggunaan pelek palang ini mungkin mengurangi kesan retro yang ingin ditampilkan oleh XSR 155.
Kesimpulan
Yamaha XSR 155 adalah motor retro yang menggabungkan desain klasik dengan teknologi modern.
BACA JUGA:RCX! Mengungguli Motor Bebek Lain dengan Performa dan Teknologi Terdepan, Ini Keunggulannya!
Kelebihannya terletak pada fitur canggih, performa mesin yang mengesankan, dan tampilan yang menarik.
Namun, harga tinggi, kekurangan fitur tertentu, serta beberapa aspek desain dan kenyamanan menjadi kekurangan yang perlu dipertimbangkan.