Ia mencatat bahwa sejak awal tahun 2024, penjualan mobil baru di Indonesia menunjukkan kecenderungan rata-rata.
Meskipun hal ini bisa menjadi indikasi adanya perbaikan, Anton menyatakan bahwa industri otomotif masih memerlukan berbagai dukungan agar bisa memulihkan kinerja penjualannya ke tingkat yang lebih baik.
Permintaan Menperin ini juga bersinggungan dengan dorongan pemerintah untuk meningkatkan kandungan lokal dalam produksi kendaraan.
Salah satu langkah strategis yang tengah dipertimbangkan adalah mendorong lebih banyak penggunaan komponen lokal dalam pembuatan kendaraan, guna mengurangi ketergantungan pada impor dan menekan biaya produksi.
BACA JUGA:Motor Listrik Mirip Vespa Ini Dijual Cuma Rp 4 Juta di GIIAS 2024, Ini Dia Mereknya!
Dengan latar belakang ini, langkah pemerintah untuk menahan harga jual kendaraan dianggap sebagai upaya untuk memberikan waktu kepada industri otomotif dalam menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang sedang tidak stabil.
Di sisi lain, pabrikan seperti Toyota juga diharapkan dapat menerapkan strategi yang efisien dalam hal produksi dan distribusi, serta bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti lembaga pembiayaan untuk memberikan kemudahan kredit kepada konsumen.
Sebagai tambahan, untuk mendukung upaya ini, berbagai inisiatif pemerintah dan pelaku industri mungkin akan mencakup promosi program pembiayaan kendaraan dengan bunga rendah, serta insentif bagi pembeli.
Ini bisa menjadi salah satu cara untuk merangsang kembali minat beli masyarakat dan meningkatkan volume penjualan mobil baru di Indonesia.
BACA JUGA:Jelajahi Jiwa Pertualanganmu, Sensasi Touring Menunggangi Honda CRF 1100l Africa Twin
Di tengah tantangan ini, kehadiran teknologi dan inovasi juga menjadi faktor penting.
Pabrikan otomotif dituntut untuk tidak hanya menjaga harga tetap kompetitif tetapi juga untuk menghadirkan kendaraan dengan teknologi terbaru yang mampu menarik minat konsumen.
Toyota, misalnya, telah memperkenalkan beberapa model baru yang mengusung teknologi ramah lingkungan dan fitur-fitur canggih yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Secara keseluruhan, strategi untuk menahan harga kendaraan merupakan langkah awal dalam menghadapi kondisi pasar otomotif yang lesu.
BACA JUGA:Gelar KRYD Patroli Skala Besar, Cegah Gangguan Kamtibmas
Dengan adanya kerja sama antara pabrikan, lembaga keuangan, dan pemerintah, diharapkan industri otomotif Indonesia dapat melalui masa sulit ini dan kembali ke jalur pertumbuhan yang positif.