"Kami merasa lebih termotivasi dan siap untuk memberikan yang terbaik bagi para siswa," katanya.
Senada dengan Bapak Ahmad, Ibu Siti, seorang pegawai administrasi, merasa bahwa pembinaan ini memberikan panduan jelas mengenai apa yang diharapkan dari setiap individu di madrasah.
"Kami merasa lebih paham dan siap untuk bekerja sesuai dengan lima budaya kerja yang telah dijelaskan," ujarnya.
Di sela-sela kegiatan pembinaan, Hj. Neliana juga mengingatkan pentingnya inovasi dalam proses belajar mengajar.
BACA JUGA:Alva Luncurkan Motor Listrik Terjangkau di GIIAS 2024, N3 Hadir dengan Harga Rp 11 Jutaan
Beliau mendorong para guru untuk selalu mencari cara-cara baru dan kreatif dalam menyampaikan materi kepada siswa.
Kepala madrasah ini juga mengajak seluruh guru dan pegawai untuk selalu menjaga integritas dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil.
"Integritas adalah fondasi dari semua budaya kerja yang kita terapkan. Tanpa integritas, semua usaha kita akan sia-sia," jelas Hj. Neliana.
Profesionalisme juga menjadi sorotan utama dalam pembinaan ini.
BACA JUGA:Efisiensi Bahan Bakar All New Honda CR-V 1.5L Turbo Prestige, Seberapa Irit Sih?
Hj. Neliana menegaskan bahwa setiap guru dan pegawai harus bekerja dengan profesionalisme tinggi, sesuai dengan tupoksi masing-masing.
"Profesionalisme adalah cerminan dari kualitas diri kita sebagai pendidik dan pelayan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, beliau juga menekankan tanggung jawab sebagai elemen penting dalam budaya kerja.
Setiap guru dan pegawai diharapkan untuk selalu bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan bekerja dengan penuh dedikasi.
BACA JUGA:Terobosan Kadis LH, Strategi Pengelolaan Sampah LIbatkan Masyarakat Menuju Pagar Alam Sehat
"Tanggung jawab kita bukan hanya kepada madrasah, tetapi juga kepada para siswa dan masyarakat," ujar Hj. Neliana.