Sikap Royal Enfield terhadap Lelang Motor
Menanggapi lelang ini, Anindya Dwiasti menjelaskan bahwa Royal Enfield Indonesia melihatnya bukan sebagai sesuatu yang merugikan.
Sebaliknya, mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen.
"Itu memang istilahnya kejadian yang terjadi. Tapi kami melihatnya malah jadi, kita open kepada customer kita," pungkas Anindya.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Arsitektur Masjid Agung Al-Ukhuwwah yang Mengagumkan di Bandung
Peluang Baru untuk Konsumen
Anindya menekankan bahwa Royal Enfield justru merangkul konsumen yang membeli motor dari lelang ini.
Mereka tidak melihat konsumen yang membeli motor dari lelang sebagai outsider.
Sebaliknya, Royal Enfield Indonesia membuka pintu lebar-lebar bagi mereka untuk bergabung dengan komunitas Royal Enfield dan mendapatkan layanan purna jual resmi.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung, Tempat yang Menyimpan Kisah Perjuangan
“Jadi kalau misalkan ada customer yang membeli motor Royal Enfield lelang, kita malah endorse mereka service-nya di kami. Maksudnya kan mungkin motornya sudah cukup lama,” jelas Anindya.
Hal ini menunjukkan komitmen Royal Enfield untuk memastikan semua pemilik motor mereka mendapatkan pelayanan terbaik, terlepas dari bagaimana mereka memperoleh motor tersebut.
Tidak Ada Diskriminasi dalam Pelayanan
Anindya juga menegaskan bahwa Royal Enfield tidak akan mendiskriminasi konsumen yang membeli motor dari lelang.
BACA JUGA:Resep Soto Bandung Kuah Bening dengan Lobak yang Segar dan Nikmat, Cocok untuk Hidangan keluarga!
Mereka tetap bisa mendapatkan layanan servis di bengkel resmi dan bergabung dengan komunitas Royal Enfield.