Penyelamatan Nabi Ibrahim dari api Namrud.
Keseluruhan peristiwa ini merupakan bukti kemuliaan Allah yang diingat dan dirayakan oleh umat Islam selama Hari Asyura.
Kegiatan Pembagian Bubur Asyura
Firman Cipta Motor, salah satu panitia kegiatan ini, menjelaskan bahwa pembagian bubur asyura dilakukan dengan lancar dan penuh keberkahan.
BACA JUGA:Dorong Pencapaian Misi Indonesia Emas 2045, Pemkot dan DPRD Pagaralam Tetapkan 7 Raperda
Para penerima bubur asyura terlihat sangat bahagia dan berterima kasih atas santunan ini.
Firman juga menambahkan bahwa bubur asyura yang dibagikan berasal dari dermawan yang beramal untuk kemaslahatan umat, menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial dalam masyarakat.
Kepedulian Sosial dan Makna Kemanusiaan
Kegiatan ini tidak hanya sekadar pembagian bubur, tetapi juga simbol dari nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial yang tinggi di Pagaralam.
Melalui inisiatif seperti ini, JJB Pagaralam tidak hanya mengingatkan kembali makna Hari Asyura dalam konteks keagamaan, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian yang menjadi inti ajaran Islam.
Acara ini juga menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan solidaritas sosial dapat mempererat hubungan antar sesama umat, serta memperkuat jaringan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim piatu dan dhuafa.
Keberhasilan dan antusiasme dalam kegiatan ini mencerminkan bahwa nilai-nilai keagamaan tidak hanya dihayati secara spiritual, tetapi juga diamalkan dalam bentuk nyata untuk kebaikan bersama.
Kesimpulan
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Budaya Suku Rejang di Pulau Sumatera, Punya Tradisi yang Unik!
Dengan demikian, kegiatan pembagian 1.300 bubur asyura oleh JJB Pagaralam tidak hanya menjadi momen perayaan keagamaan, tetapi juga meneguhkan komitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan.