PAGARALAMPOS.COM - Pagar Alam, sebuah kota kecil di Sumatera Selatan, menyimpan warisan megalithik yang menakjubkan, memberikan kita jendela menuju zaman pra-sejarah yang kaya akan misteri dan keunikan.
Di tengah hamparan hijau pemandangan alamnya, tersembunyi situs-situs batu bersejarah yang berasal dari ribuan tahun yang lalu, menunjukkan bukti kehidupan dan kepercayaan masyarakat masa itu.
Penemuan-penemuan ini tidak hanya penting dalam kajian arkeologi tetapi juga menarik perhatian wisatawan dan peneliti dari seluruh dunia.
Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri sejarah dan arti penting dari artefak-artefak megalithik di Pagar Alam, menjelajahi bagaimana mereka membentuk jembatan antara masa lalu dan masa kini.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Peninggalan Megalithik di Pagar Alam
Di Pagar Alam, perbukitan hutan tropis yang kaya akan batuan cadas andesit telah menjadi saksi bisu.
Kegiatan manusia pra-sejarah yang mengukir arca, lesung batu, kubur batu, dolmen, dan menhir dengan keahlian yang luar biasa.
Menurut Van der Hoop, seorang peneliti dari Belanda, terdapat 22 area di Pagar Alam yang diyakini sebagai lingkungan situs megalithik.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Artefak-artefak yang ditemukan di berbagai area tersebut memberikan bukti tidak hanya tentang kreativitas tetapi juga sistem kepercayaan masyarakat masa itu.
Kategori dan Fungsi Arca Megalithik
Arca-arca yang ditemukan dibedakan menjadi dua jenis utama.
Jenis pertama menampilkan sosok tunggal, baik itu manusia maupun hewan.