Perlindungan Industri Tekstil RI, Kebijakan dan Dampaknya Terhadap Pengusaha, Begini Kata Anak Buah Luhut!

Senin 01-07-2024,22:24 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

"Pasar dalam negeri kita baik offline maupun online disikat semua oleh produk impor yang harganya tidak masuk akal," ujar Nandi, menggambarkan kondisi yang mengkhawatirkan bagi industri konveksi dalam negeri.

Dia juga menduga bahwa sebagian besar barang impor masuk dengan cara ilegal, menjualnya di bawah harga bahan bakunya yang seharusnya.

Redma Gita Wiraswasta, Ketua Asosiasi Produsen Benang dan Serat Filamen Indonesia (APSYFI), menambahkan bahwa serbuan impor ini tidak hanya menggerus pangsa pasar produk lokal, tetapi juga meningkatkan tekanan pada industri yang sedang berusaha memulihkan produksi akibat dampak pandemi global yang belum sepenuhnya pulih.

Dengan demikian, meskipun langkah-langkah perlindungan industri sedang diambil, tantangan tetap besar bagi para pengusaha tekstil di Indonesia.

BACA JUGA:Dukung Pelayanan Kesehatan Posyandu di Kampung Yakyu, Ini Dilakukan Satgas Tamalatea

Pemerintah harus menjaga keseimbangan antara melindungi industri dalam negeri dan tetap membuka pintu bagi investasi asing yang berpotensi besar.

Langkah-langkah ini akan menjadi kunci dalam menentukan arah perkembangan industri tekstil Indonesia di masa mendatang. *

Kategori :