Lusi Suriani, Kabid Kebudayaan, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merangsang minat terhadap budaya lokal sejak usia dini.
"Kita ingin anak-anak memahami bahwa kekayaan budaya adalah bagian tak terpisahkan dari identitas mereka," ungkapnya dengan penuh semangat.
Menghadirkan Budaya dalam Kurikulum Pendidikan
Pendidikan budaya tidak hanya berfokus pada aspek pembelajaran formal di dalam kelas, tetapi juga mengintegrasikan pengalaman langsung melalui praktik seni seperti tari tradisional.
BACA JUGA:Kejar Target, Kelurahan Tumbak Ulas Kota Pagaralam Mulai Optimalkan Pengihan PBB
Melalui pendekatan ini, diharapkan akan lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga mencintai dan memahami nilai-nilai budaya lokal mereka.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan yang memperkuat identitas budaya daerah," tegas Cholmin.
Mendorong Pemahaman Melalui Praktik Nyata
Bimtek ini bukan hanya sekadar acara pelatihan rutin tetapi juga merupakan upaya konkret untuk melestarikan dan memperkenalkan seni tari tradisional Besemah kepada masyarakat luas.
BACA JUGA:Masyarakat Kelurahan Alun Dua Kota Pagaralam Diminta Waspada Musim Hujan, Ajak Warga Terapkan PHBS
Dengan melibatkan para guru sebagai agen perubahan, diharapkan pesan tentang pentingnya budaya lokal dapat tersebar secara lebih luas.
"Kami berharap setelah mengikuti bimtek ini, para guru dapat menginspirasi siswa-siswi mereka untuk lebih menghargai dan mencintai seni tradisional kita," ujar Lusi Suriani dengan optimis.
Menyongsong Masa Depan dengan Penuh Harapan
Dengan semangat yang tinggi, kegiatan Bimtek Pengkajian Tari Tradisional Besemah tahun 2024 diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam membangun fondasi yang kokoh bagi pendidikan budaya di Kota Pagar Alam.
Dengan terus menggelorakan semangat kecintaan pada budaya lokal, generasi muda diharapkan akan menjadi penerus yang tangguh dalam melestarikan warisan budaya nenek moyang.