Struktur pemerintahan Kesultanan Deli sangat terorganisir, dengan Sultan berperan sebagai kepala pemerintahan, pemimpin agama Islam, dan adat Melayu.
BACA JUGA:Melacak Sejarah Kerajaan Galuh: Dari Masa Kekuasaan Hingga Peninggalan Bersejarah
BACA JUGA:Pusat Kerajaan Sunda: Perjalanan Sejarah dari Pakuan Pajajaran ke Kawali
Sultan dibantu oleh bendahara, syahbandar, dan pejabat lainnya yang mengatur berbagai aspek pemerintahan dan perdagangan.
Tradisi Junjung Duli, yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri, merupakan salah satu tradisi yang masih dijaga ketat oleh Kesultanan Deli.
Dalam tradisi ini, Sultan Deli menerima penghormatan dari perangkat adat, istana, kerabat keluarga, serta imam masjid dan masyarakat, memperkuat ikatan antara Sultan dan rakyatnya.
Kesultanan Deli hari ini tidak hanya menjadi simbol sejarah dan budaya di Sumatera Utara, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah Islam di Indonesia dan tradisi Kesultanan Melayu.
BACA JUGA:Ketahui 6 Fakta Gunung Galunggung di Tasikmalaya, yang Punya Keindahan Alam dan Sejarah yang Memikat
BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Pajang: Pusat Penyebaran Islam di Jawa Tengah
Keberadaan kesultanan ini menjadi bukti bagaimana sejarah dan tradisi dapat bertahan melewati berbagai tantangan dan tetap relevan di era modern.