Penilaian mencakup aspek pelafalan, kefasihan, hafalan, serta penerapan tajwid yang benar.
Tantangan dan Harapan
Proses munaqosah ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi bagi para santri, tetapi juga menjadi refleksi bagi para pengajar dan pengurus TPA.
"Dengan kegiatan ini, kita terus bersama-sama mengajarkan cara membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an kepada anak-anak sejak dini, sehingga nantinya generasi penerus bangsa tidak buta dengan Al-Qur'an," tambah Wili.
BACA JUGA:Sinopsis Miss Night and Day, Jung Eun ji Terjebak di Dua Raga Berbeda
Namun, kegiatan ini juga bukan tanpa tantangan.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya, baik dari segi jumlah pengajar maupun fasilitas.
Meski demikian, semangat para santri dan dukungan dari masyarakat setempat menjadi motivasi besar bagi BKPRMI untuk terus mengadakan kegiatan semacam ini.
Selain itu, Wili juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam mendukung pendidikan Al-Qur'an bagi anak-anak.
BACA JUGA:Exhuma, Film Horor Thriller Korea yang Raih 1,1 Juta Penonton di Indonesia
"Peran orang tua dan lingkungan sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran ini. Kami berharap, dengan adanya munaqosah ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya pendidikan Al-Qur'an dan turut serta dalam mendukung program-program BKPRMI," harap Wili.
Peran BKPRMI dalam Pendidikan Al-Qur'an
BKPRMI sendiri telah lama berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan Al-Qur'an di kalangan anak-anak dan remaja.
Melalui berbagai program, seperti TPA, pelatihan untuk ustadz dan ustadzah, serta kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya, BKPRMI berusaha menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki pemahaman yang baik tentang agama.
BACA JUGA:Sinopsis Drakor The Scholar Who Walks The Night, Dibintangi Lee Joon Gi
"Kami selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi pendidikan Al-Qur'an di Kota Pagaralam. Munaqosah ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen kami untuk menciptakan generasi yang cinta Al-Qur'an," tegas Abdul Fikrianto.