PAGARALAMPOS.COM - Gunung Leuser, dengan ketinggian sekitar 3.404 meter di atas permukaan laut (mdpl), adalah salah satu puncak utama di Pegunungan Leuser.
Terletak di sebelah tenggara Aceh, gunung ini adalah bagian integral dari Taman Nasional Gunung Leuser, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan dikenal sebagai Kawasan Ekosistem Leuser.
Taman nasional ini membentang dari dataran tinggi Aceh tengah di Gayo hingga wilayah Batak Karo di Sumatera Utara, terpisah oleh lembah Kuta Cane.
Asal-usul Nama Leuser
Nama "Leuser" memiliki asal-usul yang unik. Dalam bahasa Gayo, "Loser" berarti "tempat matinya hewan," dan ada legenda yang menceritakan seorang perwira Belanda yang tanpa sengaja menembak rekannya sendiri di puncak gunung ini.
Para kuli yang menyertai perwira tersebut menggunakan kata "los" yang berarti "mati," yang akhirnya menjadi "Loser," lalu "Leuser."
Keunikan Kawasan Gunung Leuser
Kawasan Gunung Leuser adalah salah satu hutan belantara terbesar dan terpanjang di Asia Tenggara yang belum dihuni manusia.
Ini menjadikannya habitat penting bagi berbagai spesies flora dan fauna.
Meskipun jalur pendakiannya menantang dan kurang terawat, keanekaragaman hayati di kawasan ini menjadikannya unik.
Puncak-puncak di Pegunungan Leuser
Pegunungan Leuser memiliki tiga puncak utama: Gunung ‘Tanpa Nama,’ Loser, dan Leuser.
Gunung ‘Tanpa Nama’ adalah puncak tertinggi di pegunungan ini dan juga merupakan puncak tertinggi kedua di Sumatera setelah Gunung Kerinci. Nama "Gunung ‘Tanpa Nama’" berasal dari peta BAKOSURTANAL tahun 1977 yang menunjukkan hanya ketinggian tanpa menyebutkan nama puncaknya secara resmi.
Sungai Alas dan Lembah Kuta Cane
Sungai Alas mengalir dari dataran tinggi barat Aceh menuju lembah Kuta Cane, yang membagi Taman Nasional Gunung Leuser.