Keputusan PKS untuk mengusung Sohibul Iman sebagai calon gubernur Jakarta tidak diambil secara sembarangan.
Mabruri menekankan bahwa PKS sebagai partai yang memenangkan sejumlah kursi di Jakarta, melihat Sohibul sebagai figur yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kepemimpinan ibu kota.
Dukungan ini juga dijelaskan dengan peningkatan suara dan kursi yang signifikan bagi PKS di parlemen, yang dianggap sebagai hasil dari kepemimpinan Sohibul Iman.
Tantangan dan Peluang di Pilgub Jakarta
BACA JUGA:TNI AU Kerahkan Pesawat C-212 Gelar Operasi TMC, Minimalisir Dampak Karhutla
Meskipun namanya tidak sering terdengar dalam konteks pilgub sebelumnya, Sohibul Iman muncul sebagai alternatif yang serius.
Sebelumnya, PKS DKI Jakarta telah mengusulkan nama-nama lain, termasuk Anies Baswedan, yang telah memiliki eksposur yang lebih besar dalam beberapa lembaga survei.
Penilaian dari Para Pengamat
Reaksi dari pengamat politik terhadap pencalonan Sohibul Iman tidak sebatas pada dukungan internal PKS.
BACA JUGA:Persaingan Maut di Grup E Euro 2024, Kepastian dan Ketegangan Menjelang Laga Penentu
Beberapa pengamat juga menyoroti potensi PKS, bersama dengan PKB dan NasDem, untuk mengusung nama-nama yang lebih dikenal seperti Anies Baswedan.
Namun demikian, potret Sohibul Iman sebagai seorang birokrat andal, politisi yang mumpuni, dan intelektual ternama dalam dunia pendidikan, memberikan catatan yang berbeda dalam bursa pilgub Jakarta.
Kesimpulan
Keputusan PKS untuk mengajukan Mohamad Sohibul Iman sebagai calon gubernur DKI Jakarta menandai langkah strategis yang ditujukan untuk menghadapi pilgub yang kompetitif.
BACA JUGA: Teknologi Solar Dryer Dome, Inovasi Terbaru dalam Industri Kopi Muara Siban Kota Pagaralam
Dengan latar belakang yang kuat di bidang teknologi, pendidikan, dan politik, Sohibul Iman menjanjikan perubahan yang signifikan bagi Jakarta, jika terpilih.