PAGARALAMPOS.COM – Pusat pemerintahan Kerajaan Sunda mengalami perubahan dari Pakuan Pajajaran ke Kawali sebagai respons terhadap tantangan dan pemberontakan yang melanda kerajaan.
Langkah ini tidak hanya mencerminkan perubahan lokasi, tetapi juga menggambarkan dinamika politik dan keamanan yang mempengaruhi masyarakat pada waktu itu.
Pemindahan pusat pemerintahan ke Kawali terjadi di bawah kepemimpinan Prabu Wastu. Dalam catatan sejarah, masa pemerintahan Prabu Wastu diwarnai oleh serangan dan pemberontakan internal yang mengancam kestabilan kerajaan di barat Pulau Jawa.
Untuk melindungi kekuasaan kerajaan, Wastu memutuskan memindahkan pusat pemerintahan ke Kawali, sebuah kawasan yang kemudian menjadi lokasi pembangunan keraton megah bernama Surawisesa.
Pendirian keraton di Kawali tidak hanya sebagai langkah pertahanan fisik dengan membuat parit sekelilingnya, tetapi juga sebagai lambang kekuasaan dan kemakmuran.
Prasasti Kawali, yang dikeluarkan oleh Raja Sunda pada masa itu, menegaskan peranan penting Kawali dalam sejarah kerajaan, menjadikannya simbol kemegahan dan peradaban Sunda pada zamannya.
Selama pemerintahannya, Prabu Wastu tidak hanya mendirikan keraton, tetapi juga membangun desa-desa untuk kesejahteraan masyarakat.
Ini mencerminkan perhatian Wastu terhadap kesejahteraan rakyat, bertujuan agar mereka dapat hidup dalam kebahagiaan dan kemakmuran.
Prasasti-prasasti seperti Batutulis dan Kebantenan mencatat nama-nama pemimpin dan peristiwa penting pada masa itu. Namun, perjalanan Kerajaan Sunda tidak selalu mulus.
Peristiwa Bubat menandai perubahan signifikan dalam sejarah Sunda, di mana kekuasaan sementara dipegang oleh pengasuh Prabu Wastu, Hyang Bunisora, mengingat usia muda Wastu Kañcana.
Secara keseluruhan, pemindahan pusat kerajaan dari Pakuan Pajajaran ke Kawali adalah sebuah peristiwa yang mencerminkan ketahanan dan perjuangan Kerajaan Sunda dalam menghadapi tantangan zaman.
Kawali, dengan kekayaan alam dan sejarahnya, tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Sunda yang perlu dilestarikan dan dipelajari. Memahami sejarah ini membantu kita menghargai kekayaan budaya dan keberanian nenek moyang dalam menghadapi ujian zaman.