PAGARALAMPOS.COM - FC Groningen, klub sepakbola yang berbasis di Belanda dan pernah diperkuat oleh legenda sepakbola seperti Arjen Robben, tengah berada dalam fase persiapan yang intens untuk menyambut musim Eredivisie 2024/2025.
Kehadiran mereka di liga kasta tertinggi Belanda musim depan merupakan hasil dari promosi setelah finis di posisi kedua klasemen Eerste Divisie musim sebelumnya.
Namun, di tengah euforia persiapan ini, kabar mengejutkan datang dari klub tersebut: Ragnar Oratmangoen, salah satu pemain yang pernah dikontrak dengan harapan besar, akan meninggalkan klub.
Ragnar Oratmangoen, nama yang cukup dikenal di kalangan penggemar sepakbola Indonesia, bergabung dengan FC Groningen pada musim 2021/2022 dengan kontrak yang cukup menggiurkan, mencakup tiga tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun.
BACA JUGA:PSS Sleman Siap Melaju Kencang dengan Dana Rekrutasi Pemain Baru Melimpah
Namun, nasibnya tidak berjalan sesuai rencana. Musim lalu, Ragnar dipinjamkan ke Fortuna Sittard, sebuah langkah yang sebenarnya memberinya banyak kesempatan untuk tampil di lapangan.
Bersama Fortuna Sittard, Ragnar tampil dalam 27 pertandingan dan mencatatkan satu gol, menunjukkan potensi yang seharusnya menarik perhatian tim inti FC Groningen.
Namun, keputusan yang diambil oleh pelatih FC Groningen, Art Langeler, adalah untuk tidak memasukkan Ragnar Oratmangoen dalam rencana tim utama untuk musim mendatang.
Bersama dengan Ragnar, dua pemain lainnya juga harus meninggalkan klub, yaitu Kevin van Veen dan Florian Kruger.
BACA JUGA:Komitmen Terhadap Kebebasan Pers, Penghargaan 'Sahabat PWI' untuk Pj Walikota Pagar Alam
Langeler menjelaskan bahwa ketiganya tidak lagi memenuhi syarat untuk tetap berada dalam skuad utama klub, dan keputusan untuk memulangkan mereka adalah bagian dari strategi untuk memperkuat tim di masa depan.
Bagi Ragnar Oratmangoen, kepulangannya dari FC Groningen bukanlah akhir dari perjalanannya dalam sepakbola profesional.
Meskipun tantangan besar mungkin menunggunya, ada potensi untuk masa depan yang cerah.
Karirnya yang singkat di Belanda, meskipun tidak sesuai harapan, memberinya pengalaman berharga dan meningkatkan eksposurnya di kompetisi Eropa.
BACA JUGA:Akibat Teror Keamanan, Jumlah Warga Mengungsi di Paniai Tembus 1.500 Jiwa