PAPUA, PAGARALAMPOS.COM - Akibat terori keamanan, jumlah warga yang mengungsi dari Distrik Bibida dlmenuju Paniai, Papua Tengah terus meningkat. Hingga Rabu sore, (19/6/2024, tercatat jumlah warga yang dievakuasi mencapai 1.400 jiwa.
Ribuan warga tersebar di berbagai lokasi, termasuk Gereja Katolik Salib Suci Muddy dan Kabupaten Nabire.
``Menurut data yang kami miliki saat ini, jumlah warga yang mengungsi dari Vivida ke Paniay sekitar 1.400 jiwa. ``Mereka kini berada di gereja, dan ada juga yang di Nabire,'' kata Kodim 1703/Dayai Panglima TNI Letkol I Wayan Dedi Suryanto berbicara di Enalotari, Rabu sore.
Desa Madi di Kabupaten Paniai Timur bukan satu-satunya desa yang menjadi tempat ratusan warganya mengungsi di Nabire.
BACA JUGA:Nekat Hadang Kopassus, OPM Dibikin Begini oleh Pasukan Elit TNI AD
``Selain Madi, di Nabire juga ada sekitar 150 orang.'' Mereka menggunakan jalur darat menuju Nabire,'' katanya.
Dandim menyampaikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi tersebut, Pemerintah Kabupaten Paniai menyalurkan bantuan kepada para pengungsi.
``Bantuan kebutuhan makan dan minum diberikan oleh Pemerintah Bupati Paniai yang diambil alih oleh Wakil Bupati.'' ``Bahkan terdapat dapur umum untuk pengungsi di halaman Gereja Katolik Muddy Holy Cross, '' katanya.
“Sementara itu, kami juga menyediakan fasilitas lain seperti toilet di sekitar lokasi pengungsian,” tambahnya.
BACA JUGA:Bumi Cenderawasih Berduka, Kematian Tragis Zainul di Tangan KST OPM
Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Tengah Nenu Tahuni mengatakan, jumlah pengungsi terus meningkat. Sekitar 1.500 orang berkumpul pada Rabu sore.
“Menurut data yang kami miliki, jumlah itu terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang datang ke Madi. Data yang ada sekitar 1.500 orang,” ujarnya.
Pemprov Papua Tengah berencana menyalurkan bantuan berupa 7 ton beras kepada pengungsi.
“Kami di Dinas Sosial Provinsi Papua Tengah telah menyiapkan tujuh ton beras. Bantuan ini selanjutnya akan diserahkan kepada para pengungsi oleh Pj Gubernur Papua Tengah pada Kamis depan,” ujarnya.(*)