PAGARALAMPOS. - Aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) prihatin dengan dukungan Rusia terhadap program nuklir Korea Utara.
Kekhawatiran muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Korea Utara untuk pertama kalinya dalam 24 tahun dan bertemu dengan Kim Jong Un.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dilansir Reuters.
berkata, "Kami tentu saja prihatin dengan kemungkinan Rusia mendukung program rudal dan nuklir Korea Utara.'' Ta.
BACA JUGA:Senator AS Dukung ICC Tangkap Benjamin Netanyahu, Kejahatan Perang Terhadap Manusia
Selama ini banyak pihak yang khawatir karena Korea Utara sering melakukan uji coba rudal balistik.
"Kita tidak dapat mempertahankan hubungan komersial normal dengan negara-negara Eropa dan pada saat yang sama memulai perang terbesar yang pernah terjadi di Eropa sejak Perang Dunia II," katanya.
Terlepas dari kekhawatiran Mr. Stoltenberg, kunjungan Presiden Putin ke Korea Utara menarik perhatian dunia. Ini adalah kunjungan pertama pemimpin Rusia dalam 24 tahun.
Negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, menaruh perhatian terhadap perkembangan hubungan bilateral.
BACA JUGA:Mengintip Alutsista NATO, Dippamerkan di Moskow Sebagai Trofi Perang
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, kerja sama intensif antara Rusia dan Korea Utara memprihatinkan.
"[Ini] merupakan tren yang menjadi perhatian besar bagi mereka yang berkepentingan menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata Jean-Pierre.
Rabu dini hari (19/62024), Presiden Putin tiba di Bandara Pyongyang dan langsung disambut oleh Ketua Kim Jong-un.
BACA JUGA:Raytheon Technologies Kebanjiran Order Alutsista Hanud, 4 Negara NATO Order 1000 Rudal Patriot
Kedua pemimpin bertukar pandangan di dalam limusin dalam perjalanan menuju Wisma Negara Geumsusan.