Namun, partisipasi warga sipil diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam misi kemanusiaan ini.
Kesiapan Pasukan dan Bantuan Tambahan
TNI telah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian yang akan melaksanakan misi di Gaza.
Pasukan ini akan bertugas dalam berbagai bidang, mulai dari pengamanan, pembangunan fasilitas umum, hingga tenaga medis.
Tidak hanya itu, TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan berupa kapal perang KRI yang akan difungsikan sebagai rumah sakit apung, alutsista tambahan, hingga bantuan logistik.
Agus memastikan bahwa bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari PBB.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang signifikan dan membantu meringankan beban warga Gaza yang telah lama hidup dalam situasi konflik.
Kerjasama Internasional
BACA JUGA:Kantor Samsat Tutup pada Libur Panjang 17-18 Juni, Wajib Pajak Tak Kena Denda
Selain melibatkan warga sipil Indonesia, misi perdamaian ini juga menarik perhatian negara-negara lain.
"Panglima TNI Ungkap Singapura dan Australia Mau Gabung Misi Perdamaian Gaza," demikian salah satu tajuk berita terkait.
Partisipasi internasional ini diharapkan dapat memperkuat upaya perdamaian dan mempercepat proses pemulihan di Gaza.
Harapan dan Tantangan
BACA JUGA:Pemantauan Kelayakan Hewan Kurban di Sumatera Selatan, DKPP Ingatkan Pedagang Hal Ini!
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya perdamaian dunia.