Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa PBB memiliki informasi mengenai anak-anak yang mengalami pelecehan dan pelecehan seksual.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa tentara Israel menghalangi akses bantuan kemanusiaan untuk anak-anak di Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur.
Selain tentara dan pasukan keamanan Israel, angkatan bersenjata Hamas, Brigade Qassam dan Brigade Al-Quds.
Sayap bersenjata kelompok Jihad Islam Palestina juga ada dalam daftar.
Laporan tersebut menyatakan bahwa akibat situasi di Gaza pada kuartal terakhir tahun 2023, 23.000 pelanggaran berat masih menunggu konfirmasi.
Sekretaris Jenderal PBB António Gutteres menyatakan dalam laporannya:
Dan pasukan keamanan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.''
Area utama pelanggaran
Menurut laporan tersebut, pelecehan anak paling sering terjadi di lokasi berikut: Wilayah Pendudukan Palestina, pemerintahan demokratis.
BACA JUGA:Tak Gubris Biden Rencana Gencatan Senjata, Israel Malah Gempur Rafah
Republik Kongo, Myanmar, Somalia, Nigeria, dan Sudan. 3.764 pelanggaran berat dilaporkan di Republik Demokratik Kongo, 2.799 di Myanmar, 2.283 di Somalia, 1.995 di Nigeria dan 1.721 di Sudan.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pasukan keamanan Rusia masih masuk dalam daftar pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina, dengan 938 pelanggaran hak asasi manusia berat terdaftar di Ukraina.
Laporan ini menyoroti bahwa 50% pelanggaran serius melibatkan aktor non-negara.
BACA JUGA:Slovenia Akui Palestina, Menteri Israel Inginkan Parlemen Menolak
Pasukan pemerintah memainkan peran terbesar dalam kematian dan cedera anak-anak.