PAGARALAMPOS.COM - Presiden Vladimir Putin telah meminta Rusia untuk mendekati rezim Taliban yang saat ini berkuasa di Afghanistan.
"Saya yakin kita harus selalu menghadapi kenyataan. Taliban adalah kekuatan di Afghanistan. Kita perlu membangun hubungan dengan pemerintah Taliban," kata Presiden Putin pada konferensi internasional di St. Petersburg, Rabu dengan media asing pada kesempatan Economic Forum (5/6/2024).
Pernyataan Presiden Putin sejalan dengan apa yang dikatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Lavrov mengatakan pada saat itu bahwa Rusia berencana untuk menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris.
Rusia menetapkan Taliban sebagai organisasi teroris pada tahun 2003 setelah pemberontakan Taliban melawan Amerika Serikat dan sekutunya di Afghanistan.
Mereka (Taliban) adalah otoritas sebenarnya (di Afghanistan),'' kata Lavrov.
Penghapusan status ini akan meningkatkan hubungan diplomatik antara Rusia dan Afghanistan. Namun, masih belum ada pengakuan resmi dari Rusia terkait pemerintahan Taliban.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021, otoritas Taliban telah menerapkan hukum Islam ekstrem yang secara efektif membatasi kebebasan perempuan.
BACA JUGA:Kutuk Agresi Israel ke Gaza, Putin : Pemusnahan Total Penduduk Sipil
Dikutip dari Arab News: Hingga saat ini, Rusia disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan Taliban.
Pada tahun 2018, pasukan AS di Afghanistan melaporkan bahwa Rusia memasok senjata ke Taliban, namun Rusia langsung membantahnya.
Moskow sendiri memiliki sejarah yang rumit dengan Afghanistan. Uni Soviet berperang selama 10 tahun dengan gerilyawan Afghanistan pada tahun 1980. (*)