Film Turning Red, Mengangkat Tema Pubertas pada Anak yang Beranjak Remaja

Jumat 07-06-2024,10:21 WIB
Reporter : Mey
Editor : Almi

BACA JUGA:PKS Bahas Nama Calon Hingga ke DPP, Persiapan Pemilihan Kepala Daerah 2024

Setiap pagi Mei akan pergi ke sekolah dan kemudian membantu sang mama, Ming Lee untuk menjaga kuil milik keluarga di sebelah rumahnya.

Tidak hanya itu, Ming sebagai ibu juga terus saja menuntut Mei untuk mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran sekolah. Hal itu pun terus Mei turuti.

Bahkan, sinopsis film Turning Red juga memperlihatkan bahwa Mei tidak memiliki kebebasan untuk menyukai sesuatu. Sang mama tidak akan mengizinkan Mei untuk menyukai lawan jenis meski itu adalah boyband.

Keluarga Mei memiliki sifat yang sangat overprotective terhadapnya, hingga ke tahap yang sangat mengekang. Karena itu, bahkan Mei tidak bisa memiliki kehidupan remaja seperti teman sebayanya.

BACA JUGA:Presiden Dipilih MPR Lagi, Pertimbangan Politik dan Implikasinya bagi Demokrasi Indonesia

Berubah Menjadi Beruang

Meski keluarganya terus mengekang Mei, tetapi dia masih berusaha menjadi anak yang penurut. Hingga suatu hari terjadi sebuah peristiwa tidak terduga. Mei terbangun dan menemukan dirinya telah menjadi panda merah raksasa.

Hal itu pun membuat Mei takut. Selain itu, Mei juga merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Ternyata, keadaan tersebut normal terjadi dan sudah menjadi ciri khas leluhur Mei pada para perempuan di keluarganya.

Mei juga akan kembali normal apabila ia dapat mengendalikan emosinya. Sedangkan untuk kembali normal seutuhnya, maka Mei harus menjalani ritual di malam pertama bulan purnama.

BACA JUGA:Antisipasi Kerusuhan Pilkada, Polres Pagaralam Menggelar Simulasi Pengendalian Massa

Karena Mei merasa malu, ia pun berusaha mengatur emosinya sebaik mungkin agar teman-temannya dalam sinopsis film Turning Red tidak mengetahui kondisinya.

Teman baik Mei, Miriam, Priya, dan Abby ternyata tidak sengaja mengetahui kondisi tersebut. Pada awalnya mereka ketakutan, tetapi akhirnya menerima kondisi Mei tersebut.

Sejak Mei berubah menjadi panda merah, kepribadiannya juga sedikit demi sedikit berubah. Ia menjadi sosok yang lebih periang, kreatif, inisiatif, dan juga pemberani.

Teman-temannya juga menyukai Mei ketika dalam wujud panda karena terlihat menggemaskan. Hal itu pun membuat Mei bimbang, haruskah dirinya mengikuti ritual atau tetap dalam kondisinya saat ini?

BACA JUGA:KPU Kota Pagaralam Buka Rekrutmen Pantarlih untuk Pemilihan 2024, Menjaga Akurasi Information Pemilih

Kategori :