PAGARALAMPOS.COM - Rusia menyambut baik berita bahwa Turki telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan kelompok BRICS.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Selasa, 4 Juni 2024, bahwa masalah aksesi Turki akan menjadi agenda KTT BRICS berikutnya yang dipimpin Rusia.
Kami tentu saja menyambut baik meningkatnya minat terhadap negara-negara tetangga BRICS, termasuk mitra penting seperti Turki,” kata Peskov kepada wartawan pada konferensi pers di Moskow, kata Anadolu.
Bapak Peskov mengatakan bahwa meskipun minat terhadap negara-negara BRICS meningkat, kecil kemungkinan keinginan mereka akan terwujud sepenuhnya.
BACA JUGA:Wilayah di Ukraina Ini Diklaim Dikuasai Rusia
BRICS adalah organisasi antar pemerintah yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, diikuti oleh Afrika Selatan setahun setelah pertemuan tingkat tinggi (KTT) pertamanya pada tahun 2009.
Negara lain yang baru bergabung dengan BRICS antara lain Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Namun BRICS berkepentingan untuk mempertahankan kontak dengan semua negara yang berkepentingan.
Berbagai format untuk menjaga kontak saat ini sedang dipertimbangkan.
BACA JUGA:Rusia dan Ukraina Pertukaran Tawanan Perang, Pemulangan 75 Tawanan Dimediasi UEA
Ini adalah proses yang berlanjut seiring berjalannya waktu. Tapi kami senang ada minat yang begitu besar,” kata Peskov.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengunjungi Beijing, Tiongkok, pada Senin, 3 Juni 2024, dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi serta pejabat lainnya.
Kunjungan ini merupakan kunjungan tingkat tertinggi pejabat Turki ke Tiongkok sejak tahun 2012.
Ditanyakan di Pusat Globalisasi Tiongkok apakah Turki ingin berpartisipasi dalam negosiasi BRICS.
Fidan menjawab, “Tentu saja saya ingin ikut. Kenapa tidak?”, namun Menlu tidak menjelaskan lebih lanjut.