Tuan Nakamao mengungkapkan keterkejutannya atas lambatnya respons Binance terhadap insiden ini.
Meskipun segera menghubungi layanan pelanggan Binance, peretas berhasil menarik semua dana tanpa Binance melakukan tindakan pencegahan apa pun.
“Butuh waktu lebih dari satu hari bagi Binance untuk memberi tahu platform lain seperti KuCoin dan Gate.io tentang pembekuan dana yang ditransfer.
“Padahal saat itu dana sudah ditransfer oleh peretas,” katanya.
BACA JUGA:Pasar Kripto Stabil, Potensi Rebound pada Bluzelle (BLZ) dan Ontology Gas (ONG)
Namun yang lebih mengejutkan adalah Binance mengetahui tentang ekstensi Chrome berbahaya yang digunakan peretas.
Tuan Nakamao mengungkapkan bahwa Binance mengetahui hal ini.
"Tetapi mereka mengaku menunda pemberitahuan kepada pengguna untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang peretas," katanya.
Kisah Nakamao mencerminkan kerentanan keamanan dalam ekosistem mata uang kripto.
BACA JUGA:CEO Ripple Brad Garlinghouse: ETF XRP Tak Terhindarkan, Pasar Kripto Menuju Valuasi US$5 Triliun
Kasus ini juga menyoroti perlunya platform perdagangan mata uang kripto untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan terhadap serangan hacker yang semakin canggih.
Meningkatnya insiden tersebut menunjukkan bahwa keamanan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan di industri cryptocurrency.