BACA JUGA:Temuan Arsip Romawi Kuno Berhasil di Ungkap Arkeolog di Turki
Kemudian, sebuah tim arkeolog dari Inggris dan Yunani memetakan Terusan Xerxes untuk merinci dimensi dan arahnya pada 2001.
Laporan mereka dipublikasikan dalam makalah bertajuk "2-D velocity structure of the buried ancient canal of Xerxes: an application of seismic methods in archaeology" di Journal of Applied Geophysics.
Berdasarkan pemetaan, struktur terusan ini dibangun dengan keterampilan teknik yang telah diketahui oleh Kekaisaran Persia, bahkan sebelum Xerxes. Melansir New York Times edisi 2001.
Ahli sejarah kuno Maria Brosius dari University of Newcastle Upon Tyne mengatakan "Kemampuan untuk membangun struktur seperti itu dapat ditelusuri hingga ke akar-akarnya di Babilonia dan Asiria".
BACA JUGA:Arkeolog Ungkap Sejarah Temuan Arsip Romawi dan Stampel yang Berhasil Ditemukan di Turki
Diyakini, konstruksi seperti ini merupakan manajemen teknik yang sangat dikenal di Timur Tengah.
Oleh karena itu, dalam penjelasan Herodotus, bahwa Xerxes I merekrut orang Fenisia sebagai insinyur di berbagai sektor penting terusan.
Sayangnya, upaya Xerxes I membangun terusan ini tidak menghasilkan kemenangan.
Armada Kekaisaran Persia harus kalah pada Pertempuran Salamis yang disaksikan langsung oleh Xerxes I sendiri.
BACA JUGA:Mengenal Khalid bin Walid: Kisah Seorang Pahlawan Islam yang Menaklukan Persia dan Romawi
"Kalau dipikir-pikir lagi," catat Herodotus. "aku menyimpulkan bahwa Xerxes menggali kanal itu hanya sebuah kepura-puraan belaka. Dia ingin menunjukkan kekuatannya dan meninggalkan sesuatu yang bisa dikenang."
Tidak akan ada kesulitan sama sekali untuk mengangkut kapal-kapal melintasi tanah genting melalui darat.
Namun ia memerintahkan pembangunan saluran laut yang cukup luas untuk mendayung dua kapal sejajar." (*)