Meskipun bahasa Inggris adalah bahasa utama pemerintahan dan perdagangan, negara ini juga memiliki sekitar 850 bahasa asli.
Formasi sosial yang kompleks meliputi masyarakat Melanesia, Papua, dan Negri.
Sejumlah kecil juga berasal dari Mikronesia dan Polinesia.
Di bidang pertanian, Papua Nugini menghasilkan berbagai tanaman pangan dan perkebunan, dan tambang emas dan tembaga merupakan sumber daya alam utama.
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Perdagangan mencakup ekspor bahan mentah seperti kakao, kopra, karet, dan tembaga, sedangkan impor utama mencakup makanan, minyak, dan mesin.
Pulau Papua memiliki sejarah yang kaya sebagai pemukiman manusia modern pertama setelah Afrika dan Eurasia.
Masyarakat adat, yang berasal dari imigran dari Asia Tenggara dan Afrika, telah tinggal di sini selama puluhan ribu tahun.
Dengan populasi yang tersebar di wilayah yang luas dan beragam, Papua Nugini tetap menjadi salah satu negara terbesar dan paling beragam secara etnis di dunia.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!
Papua Nugini bukan hanya tempat dengan panorama alam yang mempesona, tapi juga tempat yang mewakili kekayaan budaya tiada duanya.
Dalam situasi bencana seperti yang terjadi saat ini, keragaman geografis dan budaya merupakan tantangan sekaligus kekuatan bagi upaya pemulihan dan rekonstruksi.
Selain itu, Papua Nugini menghadapi tantangan unik dalam mengatasi risiko penyakit dan keselamatan kesehatan akibat bencana alam seperti tanah longsor.
Banyak jenazah masih terjebak di bawah reruntuhan, dan ada kekhawatiran penyebaran penyakit ini dapat semakin mengancam keselamatan.
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
Oleh karena itu, upaya evakuasi dan pemulihan harus fokus tidak hanya pada pencarian korban selamat, namun juga pada penanganan potensi krisis kesehatan masyarakat.